Buscar

Rabu, 29 Februari 2012

Sistem Penggajian Supir Dan Crew

 

Sedikit mengulas bagaimana sistem penggajian para supir bis dan crewnya beserta dampak dan pengaruhnya kepada perilaku dan kesejahteraanya.

1. Sistem Premi Plus Dropping
 Dengan sistem ini Crew (Driver dan Kenek) dibayar sejumlah uang tertentu untuk setiap satu rit ataupun satu PP. Tidak tergantung jumlah penumpang berapapun Crew menerima jumlah uang yg sama untuk tiap rit /PP rute perjalanan yang sama.Misalnya Sopir dapat 200 rb, Kenek dapat 100 rb. Sistem ini biasanya digabung dengan sistem Dropping yg meliputi Uang BBM, Toll, TPR (Retribusi Terminal). Sistem ini banyak diterapkan Operator Bis Malam pada masa krisis kemarin.Dengan sistem Premi dan Dropping ini biasanya Crew suka berhemat solar supaya ada sisa uang Dropping yg masuk ke kantong mereka sebagai tambahan. Akibatnya bus berjalan lemot, tapi mesin, ban dan spare parts jadi awet. PO yang menerapkan sistem ini biasanya mengharamkan penumpang sarkawian (penumpang gelap).

2. Sistem Premi Murni.
 Sistem ini pada dasarnya sama dengan sistem di atas, bedanya uang solar tidak dipatok sehingga berapapun biaya BBM dibayar perusahaan. Crew tinggal menjalankan kendaraan. Akibatnya bis akan ngejozz. Ban dan mesin cepat aus, tapi penumpang puas. Sistem ini juga banyak dipakai di bus malam yg suka ngejozz. Dengan sistem ini, biasanya PO melarang keras segala bentuk sarkawian.

3. Sistem Setoran.
Pada sistem ini,owner bus menetapkan uang setoran sejumlah tertentu untuk setiap satu PP. Crew tidak dibekali uang tapi cari uang sendiri. Crew hanya dibekali bis dengan solar penuh saat berangkat dan Crew harus membawa bus kembali ke garasi dengan solar penuh (dibayar oleh Crew) plus menyerahkan uang setoran yang disepakati. Perusahaan tidak peduli berapa banyak uang yang didapatkan Crew selama perjalanan yang penting pulang dengan setoran penuh dan solar penuh. Sehingga jangan heran kalo banyak penumpang sarkawian yang terkadang melebihi kapasitas bus itu sendiri. Bus setoran rata2 cepat rusak karena Crew asal bawa saja, yg penting setoran terpenuhi dan mengantongi uang sebanyak-banyaknya dengan cara yang kadang tidak etis (misalnya memeras / menipu penumpang)

4. Sistem Komisi dengan Target.
 Dengan Sistem ini Crew mendapatkan uang komisi (persentase) tertentu berdasarkan jumlah penumpang / jumlah uang yg didapatkan setiap rit / setiap PP dengan target tertentu. Misalnya kalo dapat 1 juta maka Crew dapat 15 persen, kalo dapat lebih maka kelebihannya itu komisinya 10 persen. Biasanya sistem ini diterapkan pada PO kelas bumel atau jarak dekat yang sewanya miring atau mempunyai peminat yang banyak. Dengan sistem ini Crew biasanya berusaha mengejar target yg ditentukan. Bahkan sebisa mungkin bisa melebihi target penumpang yg ditetapkan agar bisa mendapatkan komisi lebih besar.

5. Sistem Komisi Murni.
 Sistem ini biasanya diterapkan pada bus wisata.Pada sistem ini,crew mendapatkan komisi sekian persen dari tarif yg dikenakan untuk satu hari sewa. Misalnya harga sewa per hari 3 juta maka crew mendapatkan sekian persen dari harga / tarif tersebut. Umumnya crew lebih senang bila tujuan wisatanya lebih jauh dan hari sewanya lebih panjang karena pendapatannya akan makin banyak pula. Crew tidak perlu mengejar target karena ongkos sewa sudah ditetapkan perusahaan. Crew tinggal mendapatkan persentasenya saja. Biaya BBM ditanggung perusahaan (bisa dengan sistem dropping atau dilos)

6. Sistem Komisi Tidak Murni.
 Sistem ini juga diterapkan di bus wisata. Crew mendapatkan misalnya 60 persen dari uang sewa, sementara perusahaan mendapatkan 40 persen. Seluruh biaya BBM selama perjalanan dibebankan kepada Crew. Dengan sistem ini bis wisata akan berjalan lemot agar hemat BBM (pengeluaran diirit-irit)

7. Sistem Gaji Tetap Plus Komisi atau Gaji Tetap Tanpa Komisi.
 Sistem Gaji Tetap tanpa Komisi misalnya diterapkan di busway. Crew ibaratnya sopir pribadi / perusahaan yang hanya terima gaji sesuai kesepakatan. Sistem Gaji Tetap dengan Komisi diterapkan oleh beberapa PO Wisata, dimana selain dapat Gaji Tetap Crew juga mendapatkan komisi sekian persen ketika bisnya disewa. Bila bisnya tidak jalan maka Crew hanya dapat gaji bulanannya saja.

Sumber :
-www.facebook.com/bismania

Jalur Transjakarta Koridor 10,Amankah ??

 

Cerita lagi nih.Di salah satu fanspage sebuah jejaring sosial,ada seorang akun yang memaki – maki pengendara yang suka menerobos jalur busway.Melihat postinganya, penulis jadi teringat waktu hari Minggu malam.Saat tengah malam,penulis mau pulang ke rumah dari Rawamangun menggunakan mobil,penulis melewati pinggir jalan dekat jalur Transjakrta koridor 10.Dari arah Rawamangun.

Di jalur paling kanan terlihat jelas marka jalan berwarna merah yang menandakan jalur busway.Saat itu penulis dengan santai memacu kendaraan kecepatan sedang.Namun tiba – tiba terlihat sebuah benda hitam tegak setinggi 10 cm tepat berada di tengah jalan.Langsung penulis reflex menyalakan lampu dim untuk melihat lebih jauh benda apa itu.Karna kondisi jalan gelap dan tidak ada lampu penerangan.

Setelah terlihat itu ternyata separator atau beton pembatas yang memisahkan antara jalur busway dan jalur umum.Langsung saja penulis membanting stir sedikir ke arah kiri untuk menghindari benturan dengan benda itu.Kejadian ini bukan hanya sekali.Tapi berulang – ulang.

Nah,penulis jadi berfikir.Kita sebagai pengguna kendaraan pribadi dilarang masuk jalur busway.Tapi apakah jalur busway dengan beton pemisah tanpa penerangan sehingga hamper tak terlihat itu aman ? beruntung saat itu penulis masih punya reflex.coba kalau tidak.Bisa dibayangkan mungkin bagian bawah mobil menggaruk pembatas itu.

Dilema Pemerintah Tentang Kenaikan BBM

 

Di media sedang dibicarakan mengenai rencana perubahan harga BBM oleh Pertamina pada April mendatang terkait melunjaknya harga minyak dunia yang menembus US$115 per barrel.Presiden SBY menyatakan akan menaikkan BBM Premium.Besarannya masih dihitung karena kalo terlalu banyak bisa berakibat pada inflasi.Sedangkan DPR memberikan opsi lain.Yaitu memberikan subsidi sebesar Rp.2000,00 per liternya.

Padahal sebelumnya pemerintah optimis memilih alternatif.Yaitu mewajibkan menggunakan Pertamax atau BBG.Namun opsi itu masih menjadi perdebatan.Pemerintah ngotot memberlakukan 2 opsi tadi.Tapi pertamina sendiri menyatakan belum siap.Produksi Pertamax sendiri masih tergolong kecil.Yaitu sekitar 0,4 juta kilo liter.Belum lagi sebagian besar SPBU ilik pertamina belum menyediakan bahan bakar ini.Hanya Jakarta yang siap karna 91% SPBU di Jakarta menyediakan pertamax.

Yang lucu dari berita ini adalah tanggapan masyarakat yang meremehkan pemerintah yang selalu di kasih fasilitas yang harganya mencapai milyaran rupiah.Termasuk kendaraan.Sementara rencana kenaikan terus di perdebatkan.Bagaimana menurut pembaca ? kalau penulis sih seandainya pemerintah memperbaiki pelayanan transportasi umum dan membatasi pemberian subsidi BBM,mungkin masyarakat tidak perlu khawatir tentang kenaikan BBM.Karena sudah ada alternatif berupa angkutan umum.Persetan dengan penimbunan BBM.Yang penting pemerintah ga galau dan ga ada yang protes masalah kenaikan BBM.

Selasa, 28 Februari 2012

Curhat Ketemu Biker :P

Pada posting kali ini penulis punya pengalaman gak mengenakan sama sekali dengan komplotai biker.Bermula saat penulis mengendarai mobil di daerah Kali Jati,Jawa Barat.Saat itu kondisi jalan rusakhingga memakan hamper seluruh badan jalan.Dan dengan hati hati penulis melewati jalanan yang rusak itu.

Tiba – tiba dari belakang meluncur komplotan biker memaksa menyalip dengan ugal-ugalan sambil menggunakan sirine polisi.Penulis pun cuek.Setelah ditegor,biker itu malah marah dan melotot sambil pergi gitu aja.Seperti merasa jalanan punya dia sendiri aja.Emg tuh biker komunitas paling laknat se Jakarta.Merasa selalu benar.Kelakuan di jalan udah kaya orang alay

Waspada Terhadap Oknum Di Pantura...!!!

Sedikit cerita tentang pengalaman penulis pada Sabtu,25 Februari 2012 kemarin.Saat itu penulis touring bersama keluarga ke daerah pegaden baru melewati jalur pantura.

Namun pada saat memasuki daerah Sukamandi,kondisi lalu lintas padat merayap dikarnakan sedang ada perbaikan ruas jalan sepanjang 2 km.Saat itu polisi memberi perintah kepada sebagian kendaraan agar memasuki jalur ke 3 dengan hari hati.Dimana pada jalur ke 3 ini adalah jalur arah sebaliknya yang dialihfungsikan sebagai jalur darurat untuk mengatasi kepadatan.Termasuk kapada mobil yang penulis naiki.

Setelah melewati kondisi jalan yang diperbaiki,seluruh kendaraan yang ada di jalur ke 3 tadi dikembalikan pada jalur sebelumnya.Tiba – tiba saja saat akan berpindah jalur,seorang membawa ember datang memalak.Dengan cuek saat itu sopir melewati orang itu.Diapun berteriak, “kasih..!”.Tak lama kemudian datang satu orang lagi membawa sepotong besi yang hendak dipukulkan ke kaca mobil bagian depan.Untungnya penulis berinisiatif memberikan sekeping uang 550 rupiah.

Itulah pengalaman penulis.Berhati – hatilah jika di jalanan antar kota.Jangan sampai berurusan dengan hal yang tidak tidak

Bonus Ulang Tahun Transjakarta

 

Dalam rangka memperingati hari lahirnya yang ke- 8,UP.Transjakarta memberikan bonus bagi warga Jakarta.Khususnya pada pelangganya yang sehari hari menggunakan alat transportasi ini.Tepatnya pada hari Minggu,26 Februari 2012  pihak UP.Transjakarta memberikan pelayanan secara cuma – Cuma.alias gratis.

Menurut M. Akbar dalam siaran persnya Kamis, (23/2/12),pelayanan gratis ini diberlakukan selain untuk memperingati perayaan hari jadinya yang ke- 8,juga untuk emperkenalkan pelayanan busway kepada masyarakat luas, sehingga lebih banyak masyarakat yang mencoba dan merasakan pengalaman menggunakan busway.Pihaknya juga mengatakan.Kedepan,kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan.

Program layanan gratis ini dimulai pada pukul 05:00-23:00 dari seluruh koridor.485 unit bus disiapkan untuk operasional untuk mengatasi penumpukan penumpang.Selain itu , UP.Transjakarta juga menyiagakan 4300 personil petugas yang terbagi dalam dua shift kerja.

Selain itu juga disediakan 8 unit mobil derek yang ditempatkan di tempat yang strategis sebagai langkah antisipasi teknis jika sewaktu waktu ada armada yang mengalami masalah dan tidak bisa beroperasi.”SPBG juga diawasi secara langsung (petugas BLU) dalam pola pengisiannya sehingga antrian bus tak memanjang,” kata Akbar.

Sumber :
-http://www.transjakarta.co.id/

Untuk memaksimalkan pelayanan,UP.Transjakarta juga menyiapkan 2 unit posko taktis di setiap koridor. Posko ini bertugas memantau operasional bus Transjakarta.

Rabu, 22 Februari 2012

Surprise Dari PO Gajah Mungkur

 

Awal tahun 2012 ini PO Gajah Mungkur membuat surprise kepada pelanggan setianya.Kali ini kejutanya berupa peremajaan armada.Minggu lalu,tepatnya tanggal 19 Februari 2012 PO Gajah mungkur resmi meluncurkan armada terbarunya di Cibitung,Jawa Barat.Yaitu 2 unit bis bermerek Mercedes-Benz OH 1526 dengan di balut body Jet Bus Diamond Class dari karoseri Adi Putro.Direncanakan 2 armada ini akan menggantikan armada kelas Big Top yang melayani trayek Batu-Lebak Bulus.

Tujuan dari peremajaan armada ini adalah selain meningkatkan kualitas pelayanan dan menarik minat pasar juga untuk memberikan apresiasi kepada penumpang setianya.Usaha untuk meningkatkan pelayanan ini bukanlah yang pertama.Sebelumnya telah dilakukan peremajaan armada pada beberapa unit kelas VIP dan Executive.

Kedepan,akan ada lagi surprise yang akan diberikan dari pihak owner PO Gajah Mungkur kepada pelangganya.Seperti apa surprisenya ? tunggu tanggal mainya.

Bersama artikel ini,penulis ucapkan selamat atas lauching armada terbarunya

Sumber :
--http://www.facebook.com/profile.php?id=100000579518678
--http://www.facebook.com/groups/gm.mania/
--http://mygajahmungkur.multiply.com/

Sabtu, 18 Februari 2012

Ketika Attitude Kampungan Merajalela




Berpakaian rapih tidak selamanya diikuti attitude yang sempurna.Lihat saja mental orang - orang ini.Tak perduli orang resah akibat ulahnya.Info dari penumpang KRL,terkadang mereka ini jauh sangat galak.Mereka tidak segan – segan marah ketika terinjak atau tersenggol.

Kampungan ya.Hehehe :P

Sistem Bar-Bar Ala PT.KAI

 

Masih ingat dalam ingatan kita tentang pemasangan bola beton dan penyempurnaan portal koboy yang dilakukan PT.KAI dan berbagai macam usaha lainya.Terutama untuk divisi Jabotabek.Semua usaha ini dilakukan PT.KAI untuk menghilangkan penumpang yang berdiri di atap.

Sebenarnya usaha yang dilakukan untuk menghilangkan penumpang di atap dengan cara bar-bar seperti ini sudah dilakukan semenjak jaman Perumka.Tepatnya taun 90an.Buat para pembaca yang sudah senior tentu masih ingat bagaimana kondisi KRL dipasangi kawat di bagian atap hingga stasiun yang dipasangi teralis besi.Tapi hingga sekarang penumpang diatap tetap ada dan semua cara yang dilakukan PT.KAI ini terbukti tidak efektif.Karena hanya menyalahkan penumpang di atap tanpa memperhatikan sebabnya.

Bagaimana tidak penumpang tetap bertahan di atap sementara PT.KAI tidak memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang sebagai pelangganya.Lihat saja kondisi armada kereta kelas ekonomi.Kondisinya memprihatinkan.Kipas yang seharusnya nyala ini tidak menyala.Bukanya memberikan solusi PT.KAI malah mau menghapus KRL ekonomi dan menggantinya dengan Commuter Line.Mereka berdalih ingin meningkatkan pelayanan dengan AC.Padahal kondisinya sendiri bisa pembaca bayangkan.Kereta bekas dari Jepang yang sudah tidak terpakai lagi.Soal AC malah lebih seger KRL ekonomi.Banyak yang armadanya habis blower ACnya.Sedangkan jendela tidak terbuka.Jadi bisa di bayangin panasnya kaya apa.

Belum lagi jadwal yang tidak menentu.Ketika kereta datang penumpang tetap memaksa naik meski kapasitas kereta dalam rangkaian sudah maksimal.Bahkan sampai ke atap.Penumpang beralasan.Tidak ada jaminan kereta di belakangnya datang tepat waktu.Atau minimal sampai ke tempat tujuan.Apa lagi kalau armada batal di jalankan karena storing/rusak,gangguan sinyal,dll.

Inilah yang seharusnya menjadi perhatian banyak PT.KAI sebagai operator.Jangan hanya sekedar ribut peningkatan pelayanan dengan sistem E-Commet dan penumpang di atap.Tetapi lebih kepada bagaimana mengelola sistem yang tidak hanya menguntungkan perusahaan.Tapi juga pelanggan setianya.Yaitu penumpang.

Jadi masikah terbesit harapan untuk KRL agar menjadi lebih baik lagi ??

Kamis, 16 Februari 2012

AG-TAWON,Mobil Imut Yang Lucu

Apa yang anda fikirkan ketika terdengar kata “Tawon” ? Jangan berfikiran aneh – aneh dulu ya.Yang kita bahas kali ini adalah mobil.Hehehe :D

Perkenalkan,nama lengkapnya AG-TAWON.Belakangan nama mobil ini tenar setelah sebelumnya tenar mobil Esemka.Begitu juga dengan mobil Esemka.Mobil AG-TAWON ini juga terkenal karna mobil ini adalah 90% built up Indonesia.

Mobil ini diproduksi oleh PT SUPER GASINDO JAYA yang lokasi industrinya di Rangkasbitung - Banten.Menurut informasi yang penulis dapat dari webnya,mobil ini dinamai AG-TAWON karena mengacu pada profile binatang yang bernama tawon yang terkenal rajin bekerja,komunikatif,dan menghasilkan madu yang bermanfaat.

Ada 3 varian mobil yang diunggulkan dari mobil tawon ini.Mulai dari mobil pribadi,angkutan umum,dan mobil pick up untuk mengangkut barang.Khusus untuk mobil pick up dinamai “Transformers”.

Sedangkan untuk bahan bakarnya,pihak Tawon memberikan 2 varian.yaitu bensin dengan sistem pembakaran karburator dan gas jenis LGV (Liquified Gas for Vehicle).

Mobil ini dilengkapi mesin 2 silinder dengan total kapasitas mesin 650 cc dan transmisi manual 4 percepatan.Dengan kemampuan seperti itu,mobil ini dapat dipacu dalam kondisi stabil hingga 100 km/h.

Sebelumnya mobil ini sudah diproduksi sejak tahun 2007 lalu dan dikembangkan pada tahun 2009.Sempat juga prototypenya nongol di IIMS taun 2011 lalu.90% mobil ini kandingan lokal.Hanya mesin yang tidak diproduksi di sini.Melainkan diproduksi di Cina dengan rancangan dan spesifikasi yang dibuat di Indonesia.

Untuk lebih jelasnya,berikut ini spesifikasi mobilnya :

DIMENSION & WEIGHT
Overall Length   mm   3100
Overall Width   mm   1400
Overall Height   mm   1720
Wheelbase   mm   1800
Front Tread   mm   1220
Rear Tread   mm   1200
Ground Clearance   mm   220
Kerb Weight   kg    400
Gross Weight   kg    750
Seating Capacity   persons   5
PERFORMANCE
Max. Speed    Km/h    90
Min Turning Radius    m    3.5
ENGINE
Type two cyliders
Four - Stroke
Water - cooled
Valve Gear Overhead Camshaft
Chain Transmission
Bore 76 x 71 mm
Total Displacement 644 ml
Compression Ratio 9 : 0 : 1

Max. Power / speed 20.6 KW at 5300 rpm

Rated Power / speed 18 KW at 4500 rpm

Max. Torque / speed 49 N.M at 2700 - 3300 rpm

Min. Specific Fuel Consumption at Full load 280 g/kw.H

Idling Speed 900 & 50 r/min
SUPENSION
Steering    Tee Rack
Front Suspension    Multi Link With Stabilizer
Rear Suspension    Lift Spring
BRAKE
Front   Disc
Rear   Kanvas
TYRE SIZE
Front And Rear   165/70 R13

Contoh mobil yang sudah diproduksi :


Tawon untuk pribadi dan angkutan umum


Pick Up Transformers


Interior
Sayangnya fasilitas mobil ini sangat standar.Fitur yang disediakan pun sederhana.Tidak ada AC,TV,dll.Hanya ada tape kecil dan tampilan dashboard sederhana.Dengan kondisi seperti itu,mobil ini dibandrol mulai dari 30 hingga 40 juta rupiah.Hmm..Cukup murah.Bagaimana ?? Berminat ??

Sumber :
-tawon.co.id
-http://blognyamitra.wordpress.com/

Rabu, 15 Februari 2012

Performa Armada Commuter Line Eks JR 203



Semenjak PT.KCJ resmi mendapatkan surat jalan dari Dishub terhadap KRL Eks JR seri 203 sampai saat ini belum banyak yang membicarakan performa KRL ini.Rata – rata railfans bilang ACnya dingin.Rasanya penasaran juga nih sama ini barang.

Nah pada Jum’at lalu saat penulis berkesempatan menaiki armada Commuter Line dari stasiun Depok Baru menuju Tanah Abang,kebetulan saat itu tidak ada kereta yang menuju Tanah Abang.Adanya yang menuju Jakarta Kota.Akhirnya diputuskanlah untuk menaiki KRL yang ke Jakarta Kota.

Tidak lama kemudian datanglah kereta itu.Dan setelah dilihat dari stripingnya,waaw…!! Ternyata armadanya menggunakan armada dari JR seri 203.Tanpa menunggu lagi langsung saja penulis naik keretanya begitu sliding door otomatis terbuka.

Saat kereta berjalan,barulah terlihat performanya.Dilihat dari interior,masih banyak stiker yang berisi tulisan yang menggunakan bahasa Jepang tertempel di dinding interior kereta.Sedangkan ACnya ?? Hmm..Rasanya lebih segar udara diluar di banding AC yang keluar dari blower.Masih lebih dingin armada lain.Tapi penulis maklumi jika KRL ini mungkin mengalami kekurangan di armadanya.Karna KRL ini diberikan dari pihak JR dengan status hibah.

Senin, 13 Februari 2012

Tentang Kecelakaan Bis

 

Disaat dunia perbisan mulai bangkit,cobaan kembali menerpa.Seperti kita ketahui selama 2 bulan terakhir ini baik itu di Koran,TV,Internet sampai jejaring sosial pun lebih banyak membahas kecelakaan bis yang terjadi hampir setiap hari.Bahkan sampai anggota DPR pun terusik karna seringnya berita kecelakaan yang melibatkan bis.

Pada kesempatan kali ini rasanya tidak mungkin penulis membahas satu per satu kronologi kecelakaan satu per satu karna sangking banyaknya.Tapi kali ini penulis mencoba meraba secara sekilas apa sih penyebab yang mendasar dari sebuah kecelakaan bis ?

Menurut penasihat Bismania Community Harsono , maraknya kecelakaan bus disebabkan sejumlah faktor utamanya manusia dan armada.Dia berpendapat bahwa kecelakaan bis yang terjadi 80% disebabkan oleh human error.


Untuk menghindari masalah human error ini,sebenarnya kementrian perhubungan sudah membuat aturan mengenai pergantian jam terbang supir dalam jarak tertentu.Namun masih banyak PO yang mempekerjakan supir secara engkel atau tidak diganti.Terutama pada PO dengan sistem setoran.Alasanya klasik.Jika ada supir pengganti berarti harus mengeluarkan biaya tambahan.Lagipula jika supir tidak bekerja,maka supir tidak mendapat setoran.

Kemudian masalah armada.Pemerintah juga telah mengatur tentang uji kelayakan kondisi armada.Namun lagi – lagi banyak PO yang tetap memaksa armadanya tetap beroperasi meski sudah dalam kondisi tidak layak jalan.Alasanya pun sama.Biaya perawatan armada yang tidak mencukupi untuk membeli sparepart yang seharusnya sudah diganti.

Inilah seharusnya yang menjadi perhatian pemerintah.Kedepan pemerintah harus memikirkan solusi bagaimana memberikan subsidi agar para supir bis tetap sejahtera meski jam terbangnya diatur dan agar tidak ada lagi sparepart yang mahal.


Jumat, 10 Februari 2012

Sisi Lain Pedagang Stasiun Kereta



Belakangan banyak yg mempermasalahkan keberadaan pedagang stasiun KRL Commuter Line.Banyak penumpang yang merasa terganggu karna pedagang ini mengambil sebagian peron untuk dijadikan lapak mereka.Mungkin PT.KCJ mendengar solusi itu.Makanya ada rencana untuk menggusur pedagang – pedagang itu.Namun pedagang itu menolak keras digusur.Karna mereka beralasan sama sama mencari rezeki.

Beragam komentar pun bermunculan.Terutama rekan – rekan dari komunitas Railfans dan KRL – Mania.Ada yang mendukung rencana penggusuran dengan alasan keamanan dan kenyamanan.Ada juga yg menyayangkan rencana penggusuran karna alasan kontribusi perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

Terlepas dari kontroversi soal keberadaan pedagang stasiun ini penulis mencoba mengangkat sisi lain keberadaanya ditengah stasiun dan kerumunan orang – orang yang sedang menunggu KRL.Bahwa tak selamanya pedagang stasiun bernilai negatif.

Pagi tadi penulis menaiki Commuter Line dengan trayek Depok Baru – Tanah Abang.Sembari menunggu KRL,penulis melihat sekeliling peron.Ternyata memang benar.Banyak pedagang yang menjajakan produk dagangan mereka.Tidak hanya di toko – toko.Tetapi ada juga yang menggunakan gerobak dorong,keranjang,sampai tampah dari anyaman bambu.Sejenak penulis termenung mengingat keluhan penumpang tentang keberadaan para pedagang ini sembari mendengar informasi dari announcer stasiun.

Nah,dalam satu informasinya,announcer stasiun itu memberikan informasi kepada para pedagang tadi untuk mengajak meeting pagi sebelum melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan stasiun.Kira – kira bunyi informasinya begini,”Dimohon kepada para pedagang stasiun agar berkumpul di ruang kepala stasiun untuk melakukan meeting sebelum melakukan kegiatan Jum’at bersih”.Dalam hati penulis berfikir.Waah.Hebat yah kepala stasiunya.Mengajak para pedagang secara suka rela untuk membersihkan stasiun.Tujuanya pasti tidak lain adalah untuk menjaga agar penumpang merasa nyaman karena stasiun bersih.

Yang membuat penulis jadi kagum adalah semangat yang terpancar dari mereka luar biasa.Para pedagang itu saling mengingatkan untuk segera bergegas menghadiri meering itu.Padahal mereka melakukan itu secara suka rela dan tanpa ada paksaan apapun dan tanpa dibayar sepeserpun.Sikap mereka juga sangat ramah.Setiap kereta datang mereka tidak malu memberikan informasi tentang kereta yang datang meskipun hanya bermodal suara layaknya seorang kenek bis.

Jadi masihkah kita menganggap jelek tentang keberadaan pedagang stasiun ini ?? jawabanya ada di hati pembaca masing – masing.

Kamis, 09 Februari 2012

Ban Pecah Saat Ngeblong,Jangan Pernah Ngerem....!!!!!

 
Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas adalah ban pecah.Tidak sedikit pengendara yangmenjadi korban.Tapi jangan kuatir.Penulis berikan tips untuk menghindari kecelakaan saat pecah ban.

Ketika ban pecah saat kendaraan sedang melaju kencang,yang perlu di perhatikan adalah JANGAN PERNAH MENEKAN PEDAL REM.karna jika pengereman dilakukan bisa menyebabkan kendaraan oleng/tidak stabil.bahkan bisa terbalik.Nah lo  ??

Adapun langkah2 yang harus ketika pecah ban adalah :
1.Jangan panik, kurangi kecepataan kendaraan secara perlahan2 dengan melepas pedal gas secara perlahan.
2.Gunakan efek engine break dengan oper gigi ke gigi yang lebih rendah.
3.Kendalikan setir untuk menstabilkan kendaraan. Jaga laju agar kendaraan tetap bergerak      ke arah lurus.
4.Setelah kendaraan terasa stabil, perlahan menepilah ke bahu jalan.
5.Sesampainya di bahu jalan, nyalakan lampu darurat (hazard).
6.Pasang segitiga pengaman di belakang mobil dengan jarak sekitar 10 m.
Berikut tips dari penulis untuk mencegah terjadinya pecah ban :
1. periksa tekanan ban secara berkala dan pastikan tekanan ban sesuai dengan standar.
2. Gunakanlah ban tubless.Karna selain lebih stabil,ban tidak mudah pecah.

Selasa, 07 Februari 2012

Curhatnya KRL-Mania Tentang Penggunaan E-Commet

 

Kepada Yth.
*Direktur Utama PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)*
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Sejak 1 Februari 2012 lalu KCJ sebagai operator KRL Commuter Line memperkenalkan Kartu COMMET (*Commuter Electronic Ticketing*) sebagai alat transaksi baru saat akan naik KRL tersebut. Tapi sungguh disayangkan pada Tahap 1 ini tampak ketidaksiapan disemua sisi:

1. Minim informasi: Begitu minimnya informasi yang bisa didapat penumpang dan amat kurangnya sosialisasi yang dilakukan KCJ di lapangan. Dari komunikasi pribadi ke beberapa pejabat KCJ, juga tampak informasi yang berbeda-beda.

2. Ketidaksiapan Sumber Daya Manusia: Petugas di lapangan (baik KCJ maupun perusahaan rekanan) tampak sekali tidak siap. Mereka tidak bisa memberikan penjelasan yang memadai dari segi teknis ketika ditanya soal pemakaian maupun masalah yang ditemui, misalnya detail aturan tarif, cara isi ulang, cara *refund*, prosedur penyelesain kasus kesalahan transaksi (*dispute transaction*) dll. (Detail berbagai pertanyaan penumpang bisa dilihat di *Lampiran 1 – FAQ*).

3. Ketidaksiapan/ ketidakhandalan alat: Sejak hari pertama, banyak sekali laporan terkait Commet, misalnya: kerusakan mesin/kartu, lamanya waktu identifikasi kartu, tidak terbacanya kartu, pesan kartu bermasalah tanpa kejelasan penyelesaian dari petugas sampai adanya pemotongan pulsa dengan nilai yang tidak wajar (misalnya Depok Baru – Sudirman sebesar Rp. 18.000). Ketika dikonfirmasikan ke beberapa pejabat KCJ, jawaban mereka: ini baru ujicoba. Ini mencurigakan karena pada minggu lalu masih terdapat pengumuman tender perbaikan mesin Commet di website KCJ.
Meski KCJ tidak mau menyebut sebagai ujicoba, dan hanya sebagai Tahap 1 dimana Commet berfungsi sebagai KTB, pada esensinya ini adalah ujicoba, karena pemegang kartu Commet diminta ujicoba mesin Commet dengan tapping di gate in dan gate out. Lazimnya dalam suatu ujicoba, semua infrastruktur (mesin, kartu, jaringan) dan SDM sudah benar-benar siap dan dipastikan tidak ada kerusakan.
Melihat ketidaksiapan di atas, sebaiknya diperbaiki dulu ketiga unsur di atas.
Perlu kami tekankan bahwa sebagai perusahaan penyedia jasa, KCJ perlu secara aktif *managing consumers’ expectation*. Penumpang yang terbiasa dengan ujicoba yang profesional tentu mengharapkan ujicoba sebagai simulasi kondisi hal yang sebenarnya terjadi, dengan *impact management* dan *contingency plan* yang jelas. Ketika banyak penumpang menemui masalah dan mencoba mencari penyelesaian, petugas di lapangan maupun pejabat KCJ hanya bisa berkilah bahwa ini adalah “Tahap 1”. Sekali lagi, esensi pengenal Commet ini adalah ujicoba dan ujicoba bukan untuk melihat kegagalan, tapi mencari keberhasilan dengan masukan diberbagai sisi.
Ditengah minimnya informasi tersebut, KRL Mania berdasarkan berbagai sumber berupa brosur resmi maupun dialog langsung dengan petugas menyarankan diperbaikinya beberapa hal sebagai berikut:

1. Tidak ada jaminan kerahasian data pribadi/KTP: Untuk membuat Commet, harus menyerahkan KTP. Perlu ditinjau ulang prasyarat pembelian COMMET karena:
a. Mempermudah dan mempercepat proses transaksi terutama bagi penumpang non-reguler yang hanya sesekali bepergian naik KRL. Sebagai pembanding adanya kemudahan, fleksibilitas dan tanpa menyerahkan data pribadi/KTP adalah proses pembelian *E-Toll Card *yang sama-sama menggunakan jasa perbankan.
b. Tak ada klausul adanya jaminan kerahasiaan data pribadi dari KCJ yang diolah terlebih dahulu oleh pihak ke-3 (perusahaan rekanan/kontraktor).

2. Biaya pembuatan kartu tidak dibebankan ke pelanggan: Seperti halnya
*E-Toll Card*, seharusnya operator tidak membebankan biaya pembuatan kartu kepada konsumen karena hal itu sebagai bagian dari *investment cost* dari pihak Operator dan/atau pihak bank.
a. Bagi calon penumpang yang jarang naik KRL, misalnya suatu keluarga lima orang ingin naik KRL pada hari Sabtu, mereka harus membayar 5 x Rp 50.000 = Rp 250.000. Mereka dibebani biaya kartu 5 x Rp 20.000 = Rp 100.000. Sehingga ketika pulang, Rp. 100.000 melayang karena tidak bisa direfund.
b. Kalaupun biaya itu dibebankan, maka jika penumpang sudah merasa tidak akan naik KRL lagi dalam waktu lama operator wajib menyediakan prosedur *penukaran kartu (refund) sebesar harga kartu dan sisa akhir saldo.
c. *Refund hanya bisa dilakukan di stasiun pembelian*. Ini juga menyusahkan penumpang, karena bisa saja mereka pulang pergi tidak dari stasiun yang sama.

3. Penumpang non reguler dan rombongan dipersulit: Perlu dipertimbangkan keberadaan penumpang non-reguler dalam menentukan model dan aturan sistem tiket elektronik nanti:
a. Penumpang keluarga dan/atau rombongan diberi keleluasaan untuk bisa melakukan *beberapa kali transaksi untuk satu rombongan* (beberapa kali tapping saat masuk/keluar dengan kartu yang sama) dengan pantauan petugas (lihat hitungan 2.a).
b. Jika sistem model 3.a diatas tidak memungkinkan diterapkan karena alasan teknis, maka KCJ harus *tetap menyediakan tiket eceran/kertas* buat penumpang non-reguler (seperti halnya tiket jalan Tol dan sistem elektronik tiket kereta dibanyak negara).

4. Prosedur tapping di atas KRL menyulitkan: Dengan diberlakukannya *Single
Operation *dan penerapan Commet hanya untuk KRL Commuter Line, maka prosedur tapping kartu didalam kereta dan denda berupa penarikan tarif terjauh harus dihapus karena:
a. Identifikasi kelas kereta tidak diperlukan lagi.
b. Pada jam sibuk pagi dan sore, petugas dan penumpang amat kesulitan untuk bergerak untuk tapping kartu. Kodisi kereta seperti itu jelas bukan kesalahan penumpang dan petugas dan amat tidak adil jika denda diberlakukan (dikenakan tarif terjauh Rp 13.500) karena hal tersebut.

5. Keharusan pengisian ulang saldo kartu Commet pada Tahap 1 *paling lambat 1 minggu sebelum akhir* bulan berjalan sungguh sebuah peraturan yang sulit dimengerti dan seharusnya dihapus karena pembeli COMMET tetap punya hak naik KRL sampai akhir bulan tersebut meski belum melakukan pengisian ulang.

6. Sterilisasi stasiun tidak dilakukan: Salah satu prasyarat penting yang sudah sering kami persoalkan sejak awal Proyek Commet ini pada awal 2009 yang tidak konsisten dilakukan. Hampir semua peron stasiun masih belum steril dengan pedagang yang menganggu kenyamanan penumpang saat keluar masuk, terlebih lagi akan ada penyempitan (*bottle-necking*) di pintu keluar masuk saat Commet diterapkan.

7. Potensi bottleneck dan antrian: Dalam ujicoba terlihat perlu waktu antara 2-5 detik untuk penumpang memasuki gate, tapping, mendorong penghalang dan keluar gate. Ini adalah risiko yang harus diperhitungkan karena *probability *(dapat terjadi setiap saat) sangat besar dan *severity*(dampak terhadap antrian) juga besar. Perlu dipastikan
sistem IT Commet tidak menjadi *bottleneck*.

8. Tarif Berdasarkan Jarak. Dengan diberlakukannya elektronik tiket, harusnya KCJ bisa dengan fleksible menerapkan tarif berdasarkan jarak/ area (*zona based tariff*) yang mana itu itu bisa sejalan dengan program peningkatan daya muat KRL. Hal itu karena akan ada lebih banyak penumpang jarak pendek yang beralih ke moda KRL karena tidak terbebani dengan tarif terjauh.
Meski pada Tahap 1 ini kartu hanya berfungsi sebagai pengganti KTB, harusnya KCJ tetap mendorong penumpang (pemegang Commet) untuk melakukan tapping di pintu keluar/masuk sebagai bentuk uji coba yang sesungguhnya yang diharapkan bisa mengetahui berbagai kelemahan sistem sejak dini dan bisa segera dilakukannya pembenahan sebelum tahap penerapan yang sesungguhnya nanti dijalankan.

9. Segera dibentuk satgas khusus Commet disetiap stasiun yg terdiri dari petugas yang terlatih dalam menangani dan menyelesaikan setiap keluhan penumpang sehari-hari.
Kami harap masukan diatas bisa segera dipertimbangkan realisasinya oleh KCJ sehingga waktu 2 bulan cukup untuk membenahi segala kekurangan yang ada.
Jika tidak, kekhawatiran kami adalah ekspektasi penumpang yang sudah memakai Commet dan sudah kecewa akan terus terjadi, memburuk dan menimbulkan kericuhan di setiap stasiun terutama pada jam sibuk.
Hormat kami,

KRL Mania
Komunitas Penumpang KRL Jabodetabek
Kontak: KRL-Mania-owner@yahoogroups.com
Website: www.krlmania.com

Karoseri Yang Pernah Berjaya Di Era Tahun 80an

 

Sekedar bernostalgia dgn bus-bus, teringat dengan beberapa Karoserie bus besar tahun 80an,,

Karoseri NEGLASARI ( Bogor), tahun 80an PO.Goodwill & Bus PPD banyak memakai karoseri ini, tetapi setelah era millenium karoseri agak tenggelam di era persaingan yang semakin ketat.

Karoseri INTERNASIONAL ( Bogor ), karoseri yang perkembangan agak kurang cepat, Langgeng Jaya, Giri Indah, Safari Salatiga banyak memakai karoseri ini

Karoseri MEDIA (Semarang) mungkin jarang yang tahu karoseri ini, Tunggal Daya dan Rajawali Solo pernah memakai produk Media.

Karoseri MADYA (Semarang) karoseri yang yang orang salah sebut dengan karoseri MEDIA,, Bangun Indah, Gunung Giri adalah pelanggan setianya

Karoseri ABC (Magelang) karoseri bus besar yang sudah familiar di jawa tengah, tapi akhirnya konsentrasi ke pembuatan bus medium (3/4). PO.Safari Salatiga dan PO.Gunung Giri/Mulia adalah pelangganya.

Karoseri TUGAS ANDA (Semarang) PO.Safari Salatiga pernah menggunakan jasa karoseri ini.

Karoseri TUGAS KITA (Semarang) karoseri spesialis minivan yang beralih ke karoseri bus besar, Bus Pariwisata Jogja banyak menggunakan karoseri TUGAS KITA

Karoseri MALINDO (Malang) karoseri rival terberat Morodadi, PO di jawa timur banyak memakai produk MALINDO, di jawa tengah PO.Safari Salatiga banyak memakainya

Karoseri SURYANA Muncul (Solo) adalah karoseri Restu Ibunya Solo ,,karena masih satu grup usaha dengan PO. Muncul,,PO.Aneka Jaya, PO.Rajawali mengunakan karoseri ini untuk armadanya.

Sumber :
-http://www.facebook.com/maswilo

Senin, 06 Februari 2012

Poldur (Polisi Tidur) Margonda

 

Belakangan Jalan Margonda Raya menjadi perhatian penulis karna ada sesuatu yang berbeda di jalan ini.Yaitu poldur (polisi tidur).Alat yang berfungsi untuk menurunkan kecepatan kendaraan ini dipasang di ujung jalan Margonda Raya dekat perbatasan antara Jawa Barat dan Jakarta.Menurut Dishub kota depok,alat yang terbuat dari besi ini sengaja di pasang untuk memperlambat laju kendaraan yang melintas di daerah ini agar member kesempatan pejalan kaki untuk menyebrang jalan dengan mudah dan aman.

Namun keberadaan poldur ini banyak dikeluhkan pengguna kendaraan karna sangat berbahaya.Apa lagi pada saat malam hari.Selain suspense yang cepat rusak,terutama pada kendaraan bermotor resiko kecelakaan sangat tinggi.Karna jika dilewati dalam kecepatan tinggi bisa oleng.Ditambah lagi dengan minimnya rambu lalu lintas.Sedangkan pejalan kaki tetap ingin JPO (Jembatan Penyebrangan Orang).

Senada dengan keluhan tadi,menurut penulis keberadaan poldur ini memang tidak efektif.Karna minimnya rambu yang memperingatkan pengguna kendaraan bermotor yang melintas.Seharusnya memang diberikan JPO.Karna menurut penulis Jalan dengan 8 jalan berlawanan arah yang hanya memiliki 2 JPO sangatlah tidak efektif.

Sabtu, 04 Februari 2012

Opini Masyarakat Tentang Tol Cijago


 
Semenjak jalan tol Cijago tahap 1 di pugar 8 hari lalu,pihak Jasa Marga mengatakan belum ada peningkatan volume kendaraan yang signifikan yang melewati jalur tol ini.Meski begitu sebagian masyarakat kota Depok bersyukur akan hadirnya tol ini.Mereka menganggap kehadiran tol ini adalah Dewi Fortuna yang menolong mereka di saat kota Depok semakin terhimpit kemacetan.Bahkan banyak masyarakan yang meminta pihak yang berwenang untuk menindak tegas siapapun yang mencoba menghalangi pembangunan tol ini.Karna keberadaan tol ini sangat din anti kalangan pengguna kendaraan beroda 4 atau lebih.Mereka berharap tol ini mampu mengurangi kemacetan yang semakin parah di kota Depok.

Selain itu,tol ini adalah jawaban dari pertanyaan penulis selama ini.Mengapa banyak mall dan perumahan real eastate menjamur di wilayah depok.Karna akses menuju kota Depok semakin mudah dengan adanya tol ini,maka banyak Investor yang berinvestasi di kota Depok.Para investor itu yakin kehadiran tol ini juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Depok.

Namun sangat disayangkan.Kehadiran tol Cijago tahap 1 ini tidak dilengkapi rambu lalu lintas yang memadai.Sehingga menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Bogor hingga hamper 3 kilometer.Masyarakat mengeluhkan kemacetan yang semakin parah dari biasanya.Petugas Lalu Lintas Polsek Sukmajaya, Suyadi, mengatakan dari pagi seluruh ruas jalan depan tol terganggu. Pengguna kendaraan bermotor saling rebutan jalan. "Biasanya hanya macet kecil, sekarang sudah tambah parah," katanya.Pemantauan penulis pada Jum’at, 3 Februari 2012 lalu juga tidak jauh berbeda.Kemacetan panjang terjadi dari perempatan Cisalak hingga Auri.Butuh waktu setidaknya 45 menit untuk menembus kemacetan.

Selain itu protes banyak berdatangan dari warga sekitar yang mengeluhkan terlambatnya pembangunan JPO  (Jembatan Penyebrangan Orang) yang dijanjikan rampung sebelum jalan tol itu diresmikan.Namun hingga saat ini baru sampai tahap pemasangan tiang pancang.Warga berharap JPO ini cepat selesai karna aktivitas warga sangat terganggu saat tempat mereka beraktivitas diputus jalan tol ini.

Jumat, 03 Februari 2012

Ketika Motor Menjadi Kebutuhan Primer



Sebut saja namanya Yuni.Seorang teman penulis yang berprofesi sebagai office boy di sebuah perusahaan di kawasan Fatmawati,Jakarta Selatan.Sehari – hari ia beraktivitas menggunakan sepedah motor sekitar 30 km PP.Padahal 3-4 tahun yang lalu ia adalah orang yang cukup setia menggunakan angkutan umum dalam beraktivitas.

Seiring berjalanya waktu,ia mulai beralih menggunakan sepedah motor.Ketika penulis bertanya alasanya adalah agar tidak terlambat masuk kantor.”Segan sama bos kalau tiap hari terlambat.kalau dipecat saya mau makan apa ? lagian nyari kerja sekarang susah. Akhirnya saya memilih kredit motor”.

Alasan yang simple namun bisa di terima.Mengingat ia adalah seorang office boy yang harus datang lebih awal dari karyawan atau atasanya.Entah itu membukakan pintu,bikin kopi,dll.Sedangkan gaji yang diterimanya hanya UMR Jakarta.Yaitu 1,2 juta.Yuni menyisihkan uang 500 ribu per bulan dari gaji yang diterimanya.Cukup besar.Sedangkan dia harus menghidupi dirinya dan membayar uang sewa tempat kost sekitar 400 ribu per bulan.

“Motor memang sangat membantu saya dalam beraktivitas.Tapi cicilanya juga bikin puyeng.Yah untugnya sedikit terbantu dari uang tip yang diberikan atasan saya ketika memberi makan untuk mereka”.Katanya hang hanya tamatan SMK.

Kisah Yuni dan Yuni yang lain adalah gambaran tentang bagaimana sebuah motor menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.Bahkan sebagian orang menganggap motor sebagai bagian dari kebutuhan primer selain sandang,pangan,papan.Pertumbuhan motor di Jakarta sangat pesat.Dalam sehari saja 1 jenis varian motor keluar dari pabrik sebanyak 5000 unit.Memang.Di saat transportasi masal hanya dipandang sebelah mata oleh pemerintah,motor yang praktis menjadi Dewi Fortuna meski harus hidup pas – pasan untuk membayar cicilan motor seperti kisah Yuni di atas.

Perlu di perhatikan dampak dari ledakan pertumbuhan motor.Terutama dari segi keselamatan.Mulai dari jalanan yang semakin bertambah sesak sampai tingginya angka kecelakaan.Mengingat perilaku pengendara motor yang terkenal liar.Tidak sedikit cerita korban kecelakaan terutama dari kalangan menengah ke bawah ngap – ngapan buat bayar biaya pengobatan.

Kemana tanggung jawab Pemerintah dalam menyediakan transportasi publik ??? jangan sampe rakyat jadi korban terus menerus. Pemerintah wajib memberi perlindungan & layanan terbaik buat warganya.

Kamis, 02 Februari 2012

SPM Pada Bus AKAP

 

Untuk menghadapi pemberlakuan pasar bebas disektor transportasi, maka penyedia jasa angkutan bus dituntut untuk memberikan jasa angkutan dengan kualitas pelayanan yang makin baik. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan kenyamanan dan persaingan yang sehat perlu ditetapkan standar fasilitas pelayanan angkutan antar kota dengan mobil bus umum.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Pemerintah melalui Departemen Perhubungan / Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mengatur pembagian kelas untuk bus umum angkutan antar kota beserta petunjuk teknis standar pelayanannya.Hal ini dituangkan dalam Surat Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat nomor: SK/.1131/AJ.003/DRJD/2003 yang berisi tentang PETUNJUK TEKNIS STANDAR FASILITAS PELAYANAN BUS UMUM ANGKUTAN ANTAR KOTA

Berikut kutipan SK tersebut

BAB I JENIS PELAYANAN


Pasal 1
Pelayanan angkutan Orang dalam trayek terdiri pelayanan ekonomi dan pelayanan non ekonomi.
Pasal 2
(1) Pelayanan ekonomi adalah pelayanan minimal tanpa fasilitas tambahan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kualitas pelayanan
(2) Pelayanan non ekonomi adalah pelayanan dengan dilengkapi fasilitas tambahan yang berupa pengatur suhu ruangan (AC), tempat duduk yang dapat diatur (reclining seat) dan peturasan (toilet) untuk kenyamanan penumpang
Pasal 3
Pelayanan Non Ekonomi sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) terdiri dari empat kelas yaitu :
a. Kelas Bisnis RS
b. Kelas Bisnis AC
c. Kelas Eksekutif
d. Kelas Super Ekskutif

BAB II FASILITAS PELAYANAN TAMBAHAN


Bagian Pertama
Kelas Ekonomi
Pasal 4
(1). Untuk pelayanan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1), tempat duduk mobil bus harus memenuhi persyaratan:a. tempat duduk terbuat dari busa atau bahan sejenis yang tidak mudah terbakar
b. lebar tempat duduk sekurang-kurangya 400 milimeter
c. jarak antara tempat duduk dengan tempat duduk didepannya sekurang-kurangnya 650 milimeter, diukur dari sisi depan sandaran tempat duduk kesisi belakang sandaran tempat duduk didepannya
d. lebar lorong efektif (gangway) antar baris tempat duduk sekurangkurangnya 350 milimeter untuk lalu lintas penumpang didalam bus
e. susunan tempat duduk 2-3, untuk mobil bus besar

Bagian Kedua
Kelas Bisnis RS
Pasal 5
(1) Pelayanan kelas Bisnis RS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan pelayanan yang hanya dilengkapi dengan fasilitas tambahan berupa tempat duduk yang dapat diatur (reclining seat).
(2) Untuk penyediaan fasilitas tambahan berupa tempat duduk yang dapat diatur (reclining seat) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tempat duduk mobil bus harus memenuhi persyaratan :
a. tempat duduk harus dapat direbahkan dan dilengkapi dengan sandaran tangan
b. tempat duduk terbuat dari busa atau bahan sejenis yang tidak mudah terbakar
c. lebar tempat duduk sekurang-kurangya 480 milimeter
d. jarak antara tempat duduk dengan tempat duduk disepannya sekurang-kurangnya 850 milimeter, diukur dari sisi depan sandaran tempat duduk kesisi belakang sandaran tempat duduk didepannya
e. lebar lorong (gangway) antar baris tempat duduk sekurangkurangnya 350 milimeter untuk lalu lintas didalam bus
f. susunan tempat duduk 2-2, untuk mobil besar, untuk mobil bus sedang disesuaikan dengan persyaratan lebar tempat duduk
g. tidak mengganggu penumpang dibelakangnya pada saat sandaran direbahkan termasuk pada posisi maksimal
h. reclining seat berfungsi dengan baik
i. dapat ditambahkan foot rest atau foot step

Bagian Ketiga
Kelas Bisnis AC
Pasal 6
(1) Pelayanan kelas Bisnis AC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b merupakan pelayanan yang hanya dilengkapi dengan fasilitas tambahan berupa pengatur suhu ruangan (air conditioner).(2) Untuk pelayanan non ekonomi kelas Bisnis AC sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b, tempat duduk mobil bus harus memenuhi persyaratan :
a. tempat duduk terbuat dari busa atau bahan sejenis yang tidak mudah terbakar
b. lebar tempat duduk sekurang-kurangya 400 milimeter
c. jarak antara tempat duduk dengan tempat duduk didepannya sekurang-kurangnya 650 milimeter, diukur dari sisi depan sandaran tempat duduk kesisi belakang sandaran tempat duduk didepannya
d. lebar lorong (gangway) antar baris tempat duduk sekurangkurangnya 350 milimeter untuk lalu lintas didalam bus
e. susunan tempat duduk 2-2 atau 2-3 untuk mobil besar, untuk mobil bus sedang disesuaikan dengan persyaratan lebar tempat duduk.

Bagian Keempat
Kelas Eksekutif
Pasal 7
(1) Pelayanan kelas Eksekutif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c merupakan pelayanan yang dilengkapi dengan fasilitas pelayanan tambahan berupa pengatur suhu ruangan (air conditioned) dan dapat dilengkapi dengan toilet.(2) Selain dilengkapi dengan fasilitas pelayanan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tempat duduk mobil bus untuk pelayanan non ekonomi kelas Ekskutif harus memenuhi persyaratan :
a. tempat duduk harus dapat direbahkan dan dilengkapi dengan sandaran tangan
b. tempat duduk terbuat dari busa atau bahan sejenis yang tidak mudah terbakar
c. lebar tempat duduk sekurang-kurangya 480 milimeter
d. jarak antara tempat duduk dengan tempat duduk didepannya sekurang-kurangnya 850 milimeter, diukur dari sisi depan sandaran tempat duduk kesisi belakang sandaran tempat duduk didepannya
e. lebar lorong (gangway) antar baris tempat duduk sekurangkurangnya 400 milimeter untuk lalu lintas didalam bus
f. susunan tempat duduk 2-2, untuk mobil besar, untuk mobil bus sedang disesuaikan dengan persyaratan lebar tempat duduk
g. tidak mengganggu penumpang dibelakangnya pada saat sandaran direbahkan termasuk pada posisi maksimal ;
h. reclining seat berfungsi dengan baik
i. dapat ditambahkan foot rest atau foot step.
Bagian Kelima
Kelas Super Eksekutif
Pasal 8
(1) Pelayanan kelas Super Eksekutif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d merupakan pelayanan yang dilengkapi dengan fasilitas pelayanan tambahan berupa pengatur suhu ruangan (air conditioned) dan toilet.
(2) Selain dilengkapi dengan fasilitas pelayanan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tempat duduk mobil bus untuk pelayanan non ekonomi kelas Super Eksekutif harus memenuhi persyaratan :
a. Tempat duduk harus dapat direbahkan, memiliki sandaran tangan dan dapat dilengkapi dengan Leg Rest atau Foot Rest
b. tempat duduk terbuat dari busa atau bahan sejenis yang tidak mudah terbakar
c. lebar tempat duduk sekurang-kurangya 650 milimeter
d. jarak antara tempat duduk dengan tempat duduk disepannya sekurang-kurangnya 1200 milimeter, diukur dari sisi depan sandaran tempat duduk kesisi belakang sandaran tempat duduk didepannya
e. tempat duduk dapat direbahkan
f. lebar lorong (gangway) antar baris tempat duduk sekurangkurangnya 400 milimeter untuk lalu lintas didalam bus
g. susunan tempat duduk 1-2, untuk mobil besar, untuk mobil bus sedang disesuaikan dengan persyaratan lebar tempat duduk
j. tidak mengganggu penumpang dibelakangnya pada saat sandaran direbahkan termasuk pada posisi maksimal
k. reclining seat berfungsi dengan baik
l. ditambahkan foot rest atau foot step

Bagian Keenam
Persyaratan fasilitas tambahan

Pasal 9
Fasilitas tambahan berupa pengatur suhu udara ruangan (Air Conditioning/AC) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1) harus memenuhi persyaratan :
a. mempunyai alat kontrol udara baik sentral maupun partial
b. alat pengatur suhu berfungsi dengan baik
c. suhu udara di dalam kendaraan secara konstan pada suhu 25° Celcius
d. dapat menyediakan tempat untuk merokok (smoking area) bila memungkinkan.

Pasal 10
(1) Fasilitas tambahan berupa toilet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1), harus memenuhi persyaratan :
a. menyediakan fasilitas urinisasi yang memadai
b. dapat berfungsi dengan baik
c. persediaan air yang cukup
d. aroma toilet tidak tersebar keseluruh ruangan bus
e. terjaga kebersihannya
f. tersedia tempat sampah
g. dapat digunakan pada saat bus sedang berjalan.
h. Posisi Toilet dikanan belakang
i. Ukuran Toilet 830 milimater x 960 milimeter

Pasal 11
Pelayanan Bus disamping menyediakan fasilitas tambahan sesuai persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 2, dapat pula dilengkapi dengan Pelayanan
Tambahan seperti Televisi (TV), Video, Karaoke, lampu baca, Selimut dan/atau Snack (makanan kecil) untuk kenyamanan penumpang.

Pasal 12
Jenis pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 dan pasal 3 wajib ditulis secara jelas pada badan bus dan atau karcis bus
 Dengan adanya SK tersebut, konsumen berhak untuk komplain seandainya armada yang dinaiki fasilitasnya tidak sesuai dengan kelasnya. 

Ketika Mental Polisi Dipertanyakan

 

Kali ini penulis ingin menceritakan sebuah pengalaman menarik yang berhubungan dengan polisi.Suatu hari saat berada di lampu merah Cijantung,Jakarta timur terlihat macet.Lampu merah bergantian mengatur lalu lintas kendaraan.Terlihat juga seorang polisi di situ.

Namun saat lampu hijau menyala,terlihat sebuah angkot Kijang Kapsul dengan trayek D 37 terlihat berhenti tepat di bawah tiang lampu merah untuk ngetem mencari peruntungan sewa/penumpang hingga menghalangi kendaraan dibelakangnya dan menyebabkan kemacetan.

Melihat kejadian itu si polisi tadi bertindak dengan menghajar mobil itu dengan tongkat yang dibawanya dan mengenai kaca spion bagian kanan hingga pecah.Dalam sekejap tindakan polisi ini mengundang perhatian banyak orang.Mungkin mereka berfikir.Berani juga nih polisi.

Sekarang coba lihat gambar di atas.Terlihat banyak sekali kendaraan pribadi memasuki jalur Transjakarta Line 8.Tapi jangan di kira kendaraan keren perilakunya santun.Liat aja tuh smp masuk jalur Busway begitu.Supirnya juga galak loh.Mereka tidak segan – segan membentak driver bis dengan kata - kata kasar.Apa lagi jika bis berhenti di shelter.

Dari cerita dan gambar di atas pertanyaanya adalah,jika polisi berada di jalan tempat foto di atas mungkinkah polisi itu bertindak seperti tidakan yang dilakukan terhadap angkot tadi ?? Mental polisi dipertanyakan nih.

Sumber :
-http://www.facebook.com/pages/BLU-TransJakarta

Rabu, 01 Februari 2012

Kartu Commet Pengganti KTB/KLS

 

Sebagai tahapan penerapan program E-Ticketing, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek pada tanggal 1 Februari 2012 mengganti KTB (Kartu Trayek Bulanan)/KLS (Kartu Langganan Sekolah) menjadi Kartu COMMET.

Jakarta, 30 Januari 2012
Sebagai tahapan penerapan program E-Ticketing, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek pada tanggal 1 Februari 2012 mengganti KTB (Kartu Trayek Bulanan)/KLS (Kartu Langganan Sekolah) menjadi Kartu COMMET. Kartu COMMET (Commuter Electronik Ticketing) adalah alat pembayaran pengganti uang tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter sebagai alternatif tiket perjalanan disamping karcis konvensional yang dapat diisi ulang seperti konsep pada pengisian ulang Pulsa HP pra bayar.
Adapun tahap penerapan kartu COMMET dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :

1.    Tahap 1 (Penerapan E-Ticketing Terbatas) 1 Februari – 31 Maret 2012
a.    Penggunaan untuk pelanggan bulanan (Mengganti KTB/KLS dengan Kartu COMMET)
b.    Jumlah Stasiun : 35 Stasiun

2.    Tahap 2 (Penerapan E-Ticketing Diperluas) 1 April – 30 Juni 2012
a.    Penggunaan untuk pelanggan umum
b.    Jumlah Stasiun : 51 Stasiun

3.    Tahap 3 (Penerapan E-Ticketing Penuh) 1 Juli 2012 dst.
a.    Penggunaan untuk pelanggan umum
b.    Jumlah Stasiun : 63 Stasiun

Cara mendapatkan kartu COMMET sebagai berikut :
Tahap 11.    Pembelian kartu COMMET perdana dapat diperoleh di loket 35 Stasiun KA Commuter, dengan ketentuan :

a.    Mengembalikan formulir yang telah diisi (Formulir dapat diperoleh di setiap stand stasiun).
b.    Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Kartu Pelajar).
c.    Menyerahkan KTB/KLS (Januari 2012).
d.    Membayar sesuai dengan tarif KTB/KLS yang berlaku.


2.    Masa penjualan kartu COMMET :
a.    26 – 31 Januari 2012 : bagi pemilik KTB/KLS bulan Januari 2012 dengan menukarkan KTB/KLS dengan kartu COMMET.
b.    1 – 3 Februari 2012 : bagi pelanggan yang tidak memiliki KTB/KLS.
c.    Untuk periode Maret 2012 tidak dilakukan penjualan kartu COMMET.
3.    Pengisian saldo awal pada tahap 1 sebesar tarif KTB/KLS yang berlaku.
4.    Kartu berlaku sampai dengan akhir bulan berjalan. Untuk dapat digunakan di bulan berikutnya kartu COMMET harus diisi ulang (TOP UP) sebesar tarif KTB/KLS.
5.    Periode pengisian ulang kartu COMMET (TOP UP) paling lambat 1 minggu sebelum akhir bulan berjalan.
6.    Pengisian ulang kartu COMMET dapat dilakukan di loket 35 Stasiun KA Commuter.

Tahap 2 & 3
1.    Pembelian kartu Commet perdana dapat diperoleh di loket 51 Stasiun (Tahap 2) dan seluruh Stasiun Jabodetabek (Tahap 3).
2.    Masa penjualan kartu COMMET untuk pelanggan umum dimulai tanggal 1 April 2012.
3.    Harga kartu COMMET perdana Rp 50.000,- sudah termasuk saldo Rp 30.000,- dan langsung diaktivasi.
4.    Masa berlaku kartu COMMET tidak dibatasi. Untuk dapat digunakan kartu COMMET harus terisi saldo minimal Rp 13.500,-.
5.    Pengisian ulang kartu COMMET dapat dilakukan di loket 51 stasiun (Tahap 2) dan seluruh stasiun Jabodetabek (Tahap 3). Besaran isi ulang minimal Rp 20.000,- dan maksimal Rp 1.000.000,-.
6.    Sisa saldo pada kartu COMMET dapat dikembalikan (refundable) dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk pengembalian/refund saldo.Cara cek saldo kartu COMMET dapat dilakukan di seluruh stasiun KA Commuter dengan cara : dekatkan dan letakkan kartu COMMET pada alat reader (alat pembaca kartu); maka sisa saldo akan nampak pada layar alat reader.Refund (Pengembalian Saldo Kartu COMMET) adalah penukaran nilai saldo dalam kartu COMMET menjadi bentuk uang sesuai dengan pecahan uang yang berlaku di Indonesia tanpa ada pemotongan apapun. Saldo yang terdapat pada kartu COMMET yang dikembalikan adalah jumlah saldo akhir setelah selesai melakukan perjalanan (gate out). Kartu COMMET tidak dapat dikembalikan/direfund, kartu COMMET menjadi milik pelanggan dan dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan pengisian ulang/top up. Pengembalian saldo kartu COMMET dapat dilakukan di 51 stasiun (Tahap 2) dan seluruh stasiun Jabodetabek (Tahap 3).


Kartu COMMET mempunyai banyak manfaat antara lain :
1.    Mudah
a.    Mudah diperoleh : secara bertahap akan tersedia di seluruh loket stasiun KA Commuter.
b.    Mudah digunakan : setiap penumpang mampu menggunakan kartu COMMET dengan mudah, tidak membedakan jenis kelamin dan stasus sosial karena proses transaksi maupun otorisasi dilakukan menggunakan teknologi terkini.


2.    Cepa
ta.    Tidak perlu antri diloket.
b.    Aktivasi kartu COMMET dilakukan 1 kali pada saat pembelian kartu perdana.
c.    Proses masuk maupun keluar peron (pintu/gate) hanya membutuhkan waktu yang singkat.
d.    Proses memperoleh kartu COMMET, isi ulang maupun cek saldo dapat dilakukan kapan saja dan di seluruh stasiun KA Commuter dengan mudah dan cepat.
e.    Seluruh transaksi pembayaran diselesaikan dalam waktu singkat dengan proses kerja contactless (cukup didekatkan di mesin reader).


3.    Fleksibel
a.    Besarnya isi ulang/Top Up dapat diatur sesuai kebutuhan minimal Rp 20.000 maksimal Rp 1.000.000.
b.    Dapat dipindah tangankan kepada pengguna lain.
c.    Dapat digunakan berkali-kali/terus menerus selama isi saldo mencukupi.


4.    Aman dan Nyaman
a.    Bentuk fisik kartu menyerupai kartu ATM yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan mudah disimpan serta dibawa kemana saja
b.    Menghindari permasalahan kembalian palsu, kekurangan uang kembalian dan terhindar dari kembalian uang lusuh atau kumal.


5.    Praktis
a.    Setiap melakukan perjalanan tidak perlu membeli karcis.
b.    Tidak perlu menggunakan uang tunai dan menyediakan uang pas.
c.    Tidak perlu menghitung uang kembalian.


6.    Pasti
a.    Tidak ada kesalahan pembelian karcis karena penentuan tarif dan pembayaran dilaksanakan di stasiun tujuan.
b.    Proses transaksi pembayaran dilaksanakan secara elektronik sesuai dengan tarif perjalanan yang berlaku (tidak ada pembulatan jumlah transaksi).


Cara menggunakan Kartu COMMET (berlaku mulai Tahap 2) adalah sebagai berikut :

1.    MASUK
a.    Tapping Gate In : Dekatkan kartu COMMET dengan Reader Gate In, Contactless (kartu tidak perlu diletakkan); saldo akan muncul di layar reader setelah tapping.
b.    Masuk Gate In : Penumpang dipersilahkan masuk ketika lampu penunjuk arah berwarna hijau menyala; dorong besi tripod gate in ke arah depan.

2.    Diatas KA Commuter : Dekatkan kartu COMMET pada mobile reader yang dibawa petugas

3.    KELUAR
a.    Tapping Gate Out : Dekatkan kartu COMMET dengan Reader Gate Out, Contactless (kartu tidak perlu diletakkan); tarif dan sisa saldo akan muncul di layar Gate Reader setelah tapping; Saldo akan dipotong sesuai dengan tarif perjalanan yang berlaku.
b.    Keluar Gate Out : Penumpang dipersilakan masuk ketika lampu penunjuk arah berwarna hijau menyala; Dorong besi tripod Gate Out ke arah depan.



]Hal-hal yang harus diperhatikan

:Tahap 1
1.    Selama tahap 1, karena diberlakukan sebagai pengganti KTB/KLS dan masa sosialisasi, proses/sistem kartu COMMET belum dijalankan sepenuhnya (baru pada 1 April 2012) maka :


a.    Penumpang tidak diharuskan melakukan Tapping di Gate In (ketika masuk) atau Gate Out (ketika keluar) peron stasiun.
b.    Tidak ada pemotongan nilai kartu pada saat Gate Out.


2.    Walaupun tidak diharuskan, sangat dianjurkan kepada penumpang untuk melakukan proses kartu COMMET dengan lengkap (Gate In, Tapping di atas KA Commuter dan Gate Out) agar terbiasa pada saat penerapan kartu COMMET secara penuh (mulai 1 April 2012), dan menguji kehandalan kartu serta Gate kami.
3.    Jangan ragu bertanya kepada petugas atau menghubungi Hotline kami pada saat mengalami masalah dalam proses penggunaan kartu COMMET.


Tahap 2 & 3
1.    Apabila penumpang tidak Tapping di Gate In, maka pada saat Tapping di Gate Out akan dikenakan tarif tertinggi sebesar Rp 13.500
.2.    Apabila penumpang tidak Tapping di Gate Out, maka kartu COMMET tidak akan dapat digunakan lagi di Gate In manapun. Penumpang harus menyelesaikannya di loket dengan membayar tarif tertinggi sebesar Rp 13.500,-.Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Info : (021) 380 7777; Hotline/SMS : 0815 1330 0331; Website : www.krl.co.id; Email :commet@krl.co.id
DAFTAR 35 STASIUN YANG MELAYANI PENUKARAN & PEMBELIAN KARTU COMMET TAHAP 1
1.    BOGOR
2.    CILEBUT
3.    BOJONGGEDE
4.    CITAYAM
5.    DEPOK
6.    DEPOK BARU
7.    PONDOK CINA
8.    UNIVERSITAS INDONESIA
9.    LENTENG AGUNG
10.    TANJUNG BARAT
11.    DUREN KALIBATA
12.    CAWANG
13.    TEBET
14.    MANGGARAI
15.    CIKINI
16.    GONDANGDIA
17.    GAMBIR
18.    JUANDA
19.    JAKARTA KOTA
20.    BEKASI
21.    KRANJI
22.    CAKUNG
23.    KLENDER BARU
24.    PASAR SENEN
25.    KAMPUNG BANDAN
26.    SERPONG
27.    RAWA BUNTU
28.    JURANGMANGU
29.    SUDIMARA
30.    PONDOK RANJI
31.    PALMERAH
32.    TANAH ABANG
33.    KARET
34.    SUDIRMAN
35.    DURI

Sumber :
-http://www.gm-marka.web.id

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger