Buscar

Senin, 30 April 2012

Rezeki Di Pinggir Jalan Pantura


Tak selamanya jalan rusak berarti musibah.Setidaknya pedagang di pinggir jalan mengamini ungkapan itu.Khususnya para pedagang makanan kecil dan minuman ringan di daerah pantura wilayah Sukamandi,Jawa barat.Daerah situ sedang ada perbaikan jalan.Akibatnya di situ terjadi kemacetan sepanjang 3 kilometer.Hal itu di manfaatkan para pedagang makanan dan minuman untuk mencari rejeki mereka.Bukan hanya sekedar mencari untung saja.Tapi makanan ringan ini cukup membantu untuk menghilangkan rasa bosan.Khususnya para sopir.Bisa menghilangkan ngantuk.Harganya pun terjangkau.Lumayan lah.

Jumat, 27 April 2012

KRL Pertama KCJ Di Tahun 2012

Sabtu lalu PT.KCJ selaku operator Commuter Line kembali menambah armada dengan mendatangkan 2 set kereta dari Jepang.Kali ini yang di impor adalah kereta bekas milik perusahaan kereta bernama Tokyo Metro seri 6000 dengan nomor lambung 6007 dan 6023.Setelah melakukan bongkar muatan di pelabuhan Tanjung Priuk,Jakarta,kedua set kereta ini langsung di transfer ke stasiun kereta api Pasoso menggunakan Truk Volvo FL dan trailer Commeto.Kemudian di tarik ke stasiun Manggrai mengunakan lokomotif General Electric U 20C.Cukup lama juga prosesnya.Sayangnya penulis tidak bisa melihat proses distribusinya dikarnakan abis kecelakaan.Tapi pembaca gausah bingung.Ada beberapa foto dari teman – teman railfans dan dari internet yang bisa di nikmati.Langsung aja.Kita cekidot ke fotonya : 



















NB : Yang punya foto minjem yaa :-)

Sepasang Tangan Ibu


aku akan bercerita tentang ibuku yang mengajak saya ke mall untuk memilih dan mencari pakaian baru yang sesuai untuk ibu


Sebenarnya saya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, meskipun itu ibu saya.



Saya tidak cukup untuk sabar, dan berputar-putar mencari barang yang sebenarnya sudah ada sejak awal. Tapi, karena ibuku meminta, kami berdua memutuskan berangkat juga kepusat perbelanjaan. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita. Dan ibu mencoba gaun demi gaun kemudian mengembalikan semuanya. Seiring waktu berlalu, saya mulai lelah, gelisah dan ibu mulai frustasi.



Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu mencoba satu stel gaun biru yang cantik, terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya. Ibu ingin mencobanya di kamar pas. Karena ketidaksabaran saya, maka kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu dalam ruang ganti pakaian. Aku berpikir, “biar semuanya cepat beres.” Saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, terlihat dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.



Ya Allah tangan-tangannya terlihat gemetar saat berusaha mengikatkan tali, tampak ibu bersusah payah menalikan gaun itu. Ya Tuhan terlihat Ibu terus berusaha menuntaskan ikatan tali, tapi kerapuhan tangannya membuat dia harus bekerja keras.



Seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa sedih yang begitu dalam kepadanya. Dada saya sesak, napas saya panas. Saya mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Saya terisak......



Setelah mendapatkan ketenangan, saya menghampiri ibu dan saya berusaha menahan tangis melihat gemetar tangan ibu,membantunya mengikatkan taligaun. Setelah tali tuntas dibenahi,pakaian ini terlihat begitu indah dikenakan ibu dan setelah merasa cocok ibu membelinya. Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya. Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut, kembali terbayang tangan ibu yang sedang berusaha mengikat tali blusnya. Tangan keriput yang gemetar...



Tangan yang dulu kerap kali membelai saya, yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju saya, memeluk saya dan tangan yang senantiasa menadahkan tangan di setiap sholatnya demi mendoakan saya, sekarang mulai rapuh... gemetar... tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya



Sore harinya, saya pergi ke kamar ibu, mengambil tangan keriputnya, menciumnya Ibu terkejut melihatku, Saya mengatakan pada ibu, “Keduatangan ini adalah tangan yangpaling indah di dunia ini.” Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, bahwa betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya, hati saya, akanmemiliki keindahan tersendiri, keindahan tangan Ibu..

Selasa, 24 April 2012

Cinta Dan Kesetiaan Seorang Adik Laki Laki


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung
mereka menghadap ke langit.
Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima ratus rupiah dari
laci ayahku.

Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu
takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi
Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya! “
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau. kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi,
“Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi
yang akan kamu lakukan di masa
mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di
pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai
menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya
dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah
terjadi.” Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat,tapi insiden
tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan
lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8
tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima
untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok
di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi
bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan
hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air
matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata,
“Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup membaca
banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan
memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu
keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan
saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu
kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam
uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku
yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi
meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit
kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan
meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke
universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi,
aku akhirnya sampai ke tahun ketiga
(di universitas) . Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika
teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun
menunggumu di luar sana!”
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar,
dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu
semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada
teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat
bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu
saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? ” Aku merasa
terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari
adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah
adikku bagaimana pun penampilanmu. ..”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya.
Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.
Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana.
Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk
membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah
adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu
melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela
baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku.
Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.
“Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi
konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu
tidak menghentikanku bekerja dan…”
Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi
mereka tidak pernah mau.
Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu
harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak,
jagalah mertuamu saja.
Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku
mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan.
Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya,
saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer?
Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak
berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti
itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun
itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani
dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu
bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa
bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada
dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua
jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.
Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.
Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.
Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang
begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu,
saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan
baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.”
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan
perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai....

Memaknai Hari Angkutan Umum Nasional


 

Banyak orang yang menganggap hari ini adalah hari biasa.Termasuk penulis sendiri.Hehehe :D.Tapi semalam teman penulis ang bernama Andreas Lucky Luckwira menghubungi penulis lewat sms.Katanya hari ini diperingati sebagai hari angkutan umum nasional.Dan himpunan mahasiswa darat dari KTMT Trisakti Jakarta mengadakan acara.Sayangnya hari ini penulis tidak ikut dikarnakan ada acara.

Tapi berdasarkan informasi dari teman penulis,inti acara itu adalah mensosialisasikan kepada masyarakat umum agar mau menggunakan angkutan umum.Ada 6 manfaat yang mereka tawarkan di dalam angkutan umum.Ke 6 manfaat itu adalah :
1. Mengurang polusi udara
2. Mengurangi Konsumsi BBM
3. Mengurangi Kemacetan
4. Mempererat silahturahmi
5. Mendapatkan Jodoh
6. Penuh Sensasi
Sekilas mungkin terlihat aneh.Tapi ini adalah bagian dari promosi mereka untuk menarik masyarakat.

Terlepas dari semuanya,meski hari ini adalah hari yang sangat bermakna bagi angkutan umum,suka atau tidak suka harus kita akui angkutan umum masih di anak tirikan oleh pemerintah.Kita bisa lihat setiap hari bagaimana angkutan umum harus berjuang menembus kemacetan di tengah kepungan kendaraan pribadi dengan kondisi yang tidak layak.Belum lagi setoran,pungli,sparepart  dan bahan bakar yang harus di bayar dengan harga tinggi.Di tambah penumpang semakin berkurang akibat banyak yang beralih ke kendaraan pribadi dengan alasan kenyamanan dan ekonomis.Dalam berkendara pun seringkali crew angkutan umum itu dipersulit.Ada saja peraturan yang menghalangi mereka.Akibatnya timbul frustasi dari crew angkutan umum itu sendiri sehingga tidak save lagi dalam menyetir dan beresiko kecelakaan.

Ada juga angkutan yang dianggap mampu menembus kemacetan.Seperti Commuter Line dan Busway.Commuter line dianggap sebagai alat transportasi yang paling modern dibanding yang lainya.Sistemnya mirip – mirip di Singapura sana.Tapi pengoperasianya terlalu di paksakan.Banyak masalah di sana – sini.Kualitas pelayananya pun jauh lebih parah dibanding bis kota.Di tambah lagi operator terkesan seenaknya melayani penumpang.Tidak jauh berbeda juga dengan Busway.Seringkali penumpang dirugikan.Namun mereka tidak bisa berbuat apa – apa.Seandainya ada operator lain.Tapi sayangnya operatornya hanya satu.Mereka tidak bisa memilih.Terutama penumpang yang kesejahtraanya kurang dan belum mampu beli kendaraan pribadi.Seringkali mereka jadi korban dari sistem yang berantakan.

Yang penulis ceritakan itu semuanya alat transportasi asal Jakarta.Belum di daerah lain.Masih banyak alat transportasi yang nasibnya jauh lebih buruk dari di Jakarta.Kalo sudah begini apakah sudah terlambat ? Jawabanya tidak juga.Masih ada harapan bagi transportasi masal untuk mendapat tempat mata masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan mereka jika pemerintah mau bersimpati.

Sabtu, 21 April 2012

Sepasang Sendal

Seorang pria yang sudah tua hendak menaiki bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dg tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?"

Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

Jumat, 20 April 2012

Keajaiban Cinta Seorang Kakak

Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya.

Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan.

Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen ; " bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi...."

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael , sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus...!!

Mami, … aku mau nyanyi buat adik kecil..!! Ibunya kurang tanggap.

Mami, … aku pengen nyanyi..! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

Mami, … aku kepengen nyanyi..! Ini berulang kali diminta.

Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup..!

Ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu ; ini peraturan ! Anak kecil dilarang dibawa masuk!

Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya :

"Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya..!"

Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring

“… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey …”

Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away.

Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, … terus Michael! teruskan sayang! … bisik ibunya …

The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands … dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur …

I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same …

Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai … lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Kamis, 19 April 2012

Ketika Kegalauan Melanda Seorang Ayah

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu
yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas
kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku
menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku
… aku minta maaf,ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku
melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku.

Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya.
Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal….

Guru Taman Kanak kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam
saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga,
anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk
tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :
“Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa
yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk
ibu…..”.

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu :

“Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak
dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”.
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan …

Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia
bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur…… ‘ibu
sayang’,

Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut..
Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku,
setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita
berdua,. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam
mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan oleh istriku 

Rabu, 18 April 2012

Pertanyaan Seorang Ibu

Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si ibu bertanya " itu burung apa yg berdiri disana ??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab " ya bangau mama?..."

Kemudian ibunya kembali bertanya
" Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...

Dengan nada kesal si anak menjawab "ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!"

Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan.."Dulu 35 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tp kau membentak ku 2 kali.."

Si anak terdiam...dan memeluk mamanya.

Selasa, 17 April 2012

Pelajaran Dari Sebuah Paku


Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Sehingga Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang pku-pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri atau bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang Ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata, "Anakku, kamu sudah berlaku baik, tapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar? Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu akan selalu meninggalkan luka seperti yang terjadi pada pagar itu."

Senin, 16 April 2012

Saat - Saat Terakhir

“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.

Dia berkata pada ibunya : “Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”

Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air.”

Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”

Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu “bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta”!!

Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu !

Anak nya berkata dengan tersenyum : “Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya”.

Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.

Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya!

Minggu, 15 April 2012

Tips Menghadapi Ujian Nasional

Buat adik – adik kita yang mau UN
Persiapan untuk menghadapi ujian adalah hal yang paling penting untuk menentukan kesiapan dalam mengerjakan semua soal yang ada.

Berikut ini ada 10 tips untuk membantu kita yang masih duduk di bangku sekolah dalam mengerjakan ujian:

1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil

6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mula, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10. Analisis hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.


Perlu diingat, belajarlah jauh-jauh hari sebelum hari ujian tiba. Usahakan jangan menggunakan sistem kebut semalam. Justru pada hari-hari mendekati ujian, badan dan pikiran harus rileks, makanlah makanan yang bergizi.Mudah-mudahan dalam ujian nanti lulus semua dengan nilai yang baik

Balas Budi Seorang Dokter

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata : ”Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menanganinya.

Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.

Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya dia melihat, dan dia tertegun melihat tulisan di samping tagihan itu.
Dia membacanya....

"Sudah lunas oleh satu gelas susu"

Tertanda
Dr. Howard Kelly

Air mata mulai menetes pada matanya, dan dengan hati bersyukur...
-----

Sistem Parking On The Street,Layak kah ??

Seiring dengan makin bertambahnya kendaraan roda 4 sementara kapasitas lahan parkir tidak lagi mampu menampung jumlah kendaraan,maka pemerintah DKI Jakarta memberlakukan sistem parking on the street.Dengan adanya sistem ini pengendara di perbolehkan parkir di pinggir jalan dengan posisi melintang atau membujur dan membayar restribusi layaknya parkir dalam gedung atau mall.

Namun belakangan keberadaan sistem ini diprotes para pengguna jalan.Mereka menganggap parkir on the street ini adalah salah satu penyebab kemacetan lalu lintas karna memakan separuh badan jalan.Di samping itu dalam penerapanya,sistem ini penuh dengan penggelapan dana.Seringkali tukang parkir menaikan tarif parkir hingga 3 kali lipat dengan cara memberikan kuitansi sebanyak 3 lembar.Di samping itu banyak juga pemerasan dari aparat dan oknum.

Senada dengan pengguna jalan,menurut penulis,keberadaan sistem ini tentunya sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.Terutama pada saat jam sibuk.Jika hal ini tidak dapat diselesaikan,maka ancaman Jakarta macet total pada 2014 bisa benar – benar terjadi.

Sabtu, 14 April 2012

Cinta Seorang Ibu

Suatu hari hidup seorang pria bernama Arlan.Boleh di bilang Arlan ini adalah pria yang beruntung.Parasnya tampan.Ia juga cerdas.Setelah lulus dari sebuah universitas ternama,ia bekerjadi sebuah perusahaan bergengsi.Orangnya juga ramah dan periang.Ia mau bergaul dengan siapa saja.Banyak yang menyukainya.Apa lagi teman perempuanya.Termasuk anak bos Arlan juga menaruh hati padanya.

Arlan tinggal di sebuah rumah di pinggiran kota.Di dalam rumah itu ia tinggal bersama seorang wanita tua.Keadaan wanita itu cukup mengenaskan.Kepalanya botak setengah.Sedangkan di atas kepalanya yang botak itu ada luka koreng yang mengering.Sebagian mukanya juga rusak.Wanita itu juga sepertinya minder.Hampir setiap hari ia tidak keluar rumah.Wanita itu tidak lain adalah ibu kandung Arlan.Namun arlan malu untuk mengakuinya.Setiap kali ada temanya yang main ke rumah dan bertanya siapa wanita itu,Arlan selalu menjawab bahwa ia adalah bekas pembantu ibunya dulu waktu sebelum meninggal.Hal itu membuat ibunya sedih.Tapi ia hanya diam dan terus mengurung diri di kamar.

Suatu hari ibunya jatuh sakit.Membuat arlan kerepotan.Pekerjaan sehari - hari yangbiasa dilakukan ibunya kini harus ia lakukan sendiri.Belum lagi obat – obatan yang harus di siapkan untuk ibunya.Dalam kerepotan itu,suatu saat tanpa sengaja ia membuka lemari ibunya.Dan di dalam lemari itu terdapat sebuah kotak kecil.Arlan menduga kotak itu berisi perhiasan.Tapi setelah dibuka ternyata bukan sebuah perhiasan.Melainkan sebuah foto wanita cantik yang menggendong anaknya dan sebuah koran usang.Dalam koran itu berisi berita kejadian fenomenal tentang seorang ibu yang menyelamatkan nyawa anaknya ketika terjadi kebakaran di rumah mereka.Sang ibu mengalami luka bakar yang serius.Sedangkan anak yang di gendongnya tidak terluka sedikitpun.Arlan cukup dewasa mengetahui bahwa wanita yang ada di berita itu adalah ibunya.Tanpa sadar air mata mengalir di pipinya.Lalu ia bersujud di hadapan ibunya dan meminta maaf sambil menangis.Ibu Arlan pun ikut menangis sambil berkata,”Yang udah ya udah.Udah ibu maafkan.Jangan di ungkit lagi.”.

Semenjak itu ketika ibunya sudah sembuh,Arlan tak ragu membawa ibunya belanja ke supermarket.Kejadian ini menarik perhatian orang.Tapi ia tidak peduli.Karna ia merasa wanita ini adalah ibu yang sangat ia cintai.

Jumat, 13 April 2012

Cinta Yangg Tulus

Seorang wanita muda sedang berjalan.Tapi dalam perjalananya itu ia tidak pernah tenang karna ia selalu di ikuti seorang pria yang sebaya denganya.Pria itu selalu mengikuti wanita itu kemanapun ia pergi setiap hari.Hingga suatu hari wanita itu bertanya kepada pria,”Kenapa kamu ikuti aku terus ?”.”Kamu cantik.Dan sepertinya aku jatuh cinta sama kamu.” Jawab pria itu.”Yakin ?” Tanyanya lagi.”Ya.” Jawabnya mantap.”Aku beri tahu sesuatu ya.Sebenarnya aku ga sendiri.Ada temanku yang lebih cantik berada tepat di belakangku.” Kata wanita itu.”Mana ?” Tanyanya seraya menoleh ke belakang.Tapi ia tidak menemukan siapa – siapa.Lalu ia menoleh kembali ke wanita itu dan bertnya,”Kamu bercanda ya ?”.”Aku tidak bercanda.Aku hanya ingin tau seberapa besar ketulusanmu.Seandainya kamu benar – benar tulus,mustahil kamu menoleh ke belakang tadi.” Ujar wanita itu sambil pergi meninggalkan si pria.

Kamis, 12 April 2012

Cinta Seekor Burung

Seekor burung jatuh cinta pada mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya.

Tapi mawar putih berkata,''aku tdak akan pernah mencintaimu.''
Tapi burung tak pernah menyerah,setiap hari burung datang untuk bertemu dengan mawar putih..

Akhirnya mawar putih berkata,''aku akan mencintaimu,jika kamu dapat merubahku menjadi mawar merah!''. Dan suatu hari burung datang kembali,dia memotong sayap-sayapnya dan menebarkan darahnya kepada mawar putih,hinga mawar putih berubah menjadi merah.''

Akhirnya mawar putih sadar,seberapa besar nya si burung mencintai dirinya,tetapi semuanya sudah terlambat, karena burung tak akan kembali lagi kedunia.''

Dia pergi untuk selama-lamanya,mawar putih pun menyesal,walau penyesalan itu takberarti lagi...yang pergi tak mungkin kembali lagi..

Rabu, 11 April 2012

Medali Kakek

Suatu hari hidup seorang kakek beusia 70 tahun bernama Kakek Dani dan cucunya yang berusia 17 tahun bernama Rafli.Kakek Dani adalah seorang mantan pemain sepak bola.Hal itu terbukti karna di rumah mereka terdapat banyak piagam penghargaan dan dokumentasi berupa foto.Sedangkan Rafli sendiri berprofesi sebagai tukang somay.Kakeknya selalu bercerita kepada Rafli ketika kakeknya menjadi pemain sepak bola.Hal itu membuatnya kagum.Ada sedikit rasa bangga dalam dirinya.Ternyata kakeknya dulu sangat hebat.

Suatu hari Rafli berangkat untuk berdagang somay.Rafli lalu pamit kakeknya,kemudian berangkat.Setelah mangkal di tempat biasa,tiba – tiba datang segerombolan satpol PP.Rafli panik.Ia berusaha kabur sambil membawa gerobaknya.Namun sialnya saat menyebrang jalan ia tertabrak sebuah mobil.Setelah tertabrak ia terkapar di jalan.Kondisinya berlumuran darah.

Singkat cerita kemudian Rafli dibawa ke rumah sakit.Kakeknya yang mendapat kabar duka itu langsung menuju ke rumah sakit.Sampai di sana terlihat Rafli tergolek lemah.Lalu kakek Dani bertanya pada suster,”Bagaimana keadaanya ?”.”Dia sudah lebih baik pak.” Jawab suster.Kemudian kakek Dani menuju ke ruang kasir untuk membayar biaya pengobatan.Setelah menerima kuitansi,kakek Dani terkejut.Rupanya biaya perawatanya cukup mahal.Ia tidak punya uang yang cukup untuk membayar.Akhirnya mau tak mau ia menjual semua medali yang dimilikinya untuk membayar.

2 minggu kemudian terlihat Rafli sudah lebih baik.Tapi ia masih pincang.Ia keluar kamar dan melihat lemari yang biasa digunakan untuk menyimpan medali dan dokumentasi kakeknya telah hilang.Lalu Rafli menangis.Kakeknya yang melihat ia menangis lalu bertanya”Kenapa kamu menangis ?”.”Maafin Rafli kek.Karna Rafli semua ini Hilang” Ujar Rafli.”Udahlah gapapa.Itu kan cuma piala.memang itu berharga buat kakek.Tapi kamu adalah harta kakek yang tidak ternilai harganya.”

Yang Sering Dicaci Tapi Dinanti



Apa tanggapan pembaca kalo ngeliat foto di atas ?
Tanpa kita sadari seringkali kita tidak memperdulikan kendaraan ini.Bahkan kita cenderung mengumpat jika kendaraan ini melintas di sekitar kita.Entahlah.Mungkin karena baunya yang tidak enak kali ya ?.Tapi sesungguhnya kendaraan ini memegang peranan yang sangat penting.Terutama di daerah perkotaan.Kendaraan ini mendistribusikan sampah dari tong sampah ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir).Bisa di bayangkan jika sebuah kota tidak punya kendaraan ini.Mungkin kita kebingungan nyari TPA buat membuang sampah.

Selasa, 10 April 2012

Sepeda Tua Abah Putri

Suatu hari di daerah pedesaan di Sumedang hidup seorang ayah bernama Jajang dan anak perempuan semata wayangnya yang bernama Putri.Mereka berdua tinggal di rumah berdinding jerami dari anyaman bambu.Pak Jajang ini sangat mencintai Putri.Setiap kali pergi ke sekolah,Putri selalu di antar oleh ayahnya.

Suatu hari saat hari sudah malam,Putri terlihat gelisah.Ayahnya tidak pulang – pulang.”Kemana ya abah ?” pikir Putri.Tak lama terdengar ada yang memanggil dari luar.”Assalamualaikum !” ujar suara dari luar rumah.”Waalaikumsalam !” balas Putri sambil membuka pintu rumah.Setelah pintunya dibuka terlihat ayahnya dalam keadaan lelah tapi ceria.”Abah,dari mana aja ? Putri kan takut sendirian dirumah.”.Ujar Putri manja.”Hehehe.Maaf abah telat.Tapi coba kamu lihat apa yang abah bawa.” Ujar ayahnya.”Apaan tuh bah ?” Tanya Putri penasaran.”Jeng – jeng…!!! Ini dia.Sepeda baru :D.Abah tadi beli di kota nak.Gimana ? Keren kan.” Jawab ayahnya sambil memamerkan sebuah sepeda ontel yang baru di beli.”Weeew !!! Keren bah.Bagus !!” balas Putri.”Kamu suka ga ?”.”Suka bah.”.”Yaudah.Mulai besok abah bisa anter kamu ke sekolah naik ini.” Ujar ayanhnya.”Asiik.” sahut putri dengan penuh rasa suka cita.Dan esoknya pun bisa di tebak.Mereka naik sepeda itu ke sekolah Putri.Pulangnya mereka jalan – jalan.Begitu juga hari – hari selanjutnya.

Beberapa tahun kemudian ayahnya semakin terlihat tua.Parasnya yang dulu terlihat kekar mulai terlihat layu.Begitu juga dengan tenaganya yang dulu kuat kini mulai melemah.Begitu juga dengan Putri.Kini ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.Namun semangat ayahnya tidak pernah pudar.Ia masih saja mengantarkan anaknya ke sekolah meskipun sekolahnya semakin jauh karna Putri sudah masuk SMP.Di tengah perjalanan sering kali Putri di ledek temanya.Seperti pada hari Senin itu.Putri di ledek temanya yang juga menggunakan sepeda.Namun berbeda dengan sepeda Pak Jajang.Sepeda teman putri adalah sepeda gunung yang tentu lebih lincah di banding sepeda Pak Jajang.Putri pun minta ayahnya berhenti.”Ada apa nak ?” Tanya ayahnya sambil terengah – engah.”Putri malu pak.Masa setiap sekolah putri di ledek sama teman – teman ?”.Tapi ayahnya tidak merespon perkataan anaknya.Malah ia berkata,”Udah siang ni.Ayo ! Nanti telat.”.Akhirnya putri mau juga melanjutkan perjalanan di bonceng sepeda tua itu.

Beberapa tahun kemudian Putri telah beranjak dewasa.Ia kini telah lulus dari sebuah universitas ternama di kota Bandung.Banyak yang tertarik padanya.Salah satunya perusahaan dari Jakarta.Putri juga tertarik dengan ajakan perusahaan itu.Maka ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta.Lalu ia minta izin kepada ayahnya.”Jadi kamu kapan perginya ?” Tanya ayahnya.”Besok bah.” Jawab Putri lembut.”Naik apa ?”.”Naik travel.”.”Yaudah.Besok kamu abah anter ke agen travel itu naik sepedah ya.”.”Gausah bah.Nanti ngerepotin.”.”Ah.Gapapa kok.Dari pada kamu telat.Lagiyan kita ini kan akan pisah.Setidaknya abah pengen bareng sama kamu untuk yang terakhir.”.”Iya deh.”.Dan besoknya putri di antar ayahnya menuju agen travel itu.Sebelum Putri naik mobil travel,sambil menangis Pak Jajang memeluk Putri sambil berkata,”Abah sayang Putri.Nanti sampai sana telfon abah ya.”.”Iya bah.Putri juga sayang abah.Abah baik – baik ya di sini.”.Balas Putri.Lalu Putri naik mobil travel itu dan pergi meninggalkan ayahnya.

Dua tahun kemudian berlalu.Terlihat Putri sedang duduk santai/ di ruang kerjanya.Kini ia penjadi orang yang sukses.Putri menjabat sebagai Direktur di perusahaanya.Dalam duduknya tiba – tiba ia teringat ayahnya.Rupanya ia sudah lama tidak pulang ke Sumedang.Lalu ia menelfon ayahnya.”Assalamulalaikum !” sapa ayahnya dari seberang telfon.”Waalaikumsalam.Bah,ini Putri.” Sahut anaknya.”Ehh Putri.Apa kabar nak ?”.”Alhamdulillah baik bah.Abah di sana gimana ?”.”Syukurlah.Abah juga Alhamdulillah baik nak.”.”Bah,besok Putri mau pulang.”.”Oh bagus kalau gitu.Abah bisa jemput kamu pake sepeda di agen travel.”.”Ga bah.Putri nyetrir sendiri.”.”Nyetir ?”.”Iya.”.”Kamu hati – hati deh.Tapi nanti abah jemput di agen travel ya”.”Iya.”.Esok harinya Putri pulang ke Sumedang dengan mengendarai Nissan Juke miliknya.Setelah sampai di Sumedang dan melewati agen travel,terlihat ayahnya telah menunggu dengan sepeda tuanya.”Loh abah ko bawa sepeda ?” Tanya Putri.”Iya nih.” Jawab ayahnya.”Kan Putri sudah bilang Putri bawa mobil.Abah nanti bisa naik mobil Putri.”.”Gapapa nak.Abah senang naik sepeda ini.Nanti jalan pulang kamu naik mobil kamu aja.Abah naik sepedah ini aja.”.”Iya deh.Terserah abah aja.” Sahut Putri sambil geleng – geleng kepala.Kemudian mereka jalan pulang.Ayahnya didepan dengan sepeda tuanya,sedangkan Putri di belakang mengendarai mobilnya.Sepanjang perjalanan pulang itu tiba – tiba Putri teringat saat ia kecil.Dimana pada saat itu ia di antar ayahnya jalan – jalan naik sepeda itu.Tanpa sadar Putri pun menangis.Ia ingin kembali naik sepeda itu.Lalu Putri berhenti dan memanggil ayahnya.”Ada apa nak ?” Tanya ayahnya.”Putri ingin jalan jalan – jalan bah naik sepedah itu” jawab Putri.”lah nanti mobil kamu ?”.”Parkir di sini aja dulu.Nanti abis jalan – jalan mobilnya kita bawa pulang.”.Ayahnya menyetujui kenginginan Putrinya.Lalu mereka jalan – jalan naik sepeda tua itu seperti saat dulu kala.

Senin, 09 April 2012

Cinta Di Ujung Telaga

Suatu hari hidup seorang pria bernama Andre dan kekasihnya yang paling ia cintai bernama Dita.Mereka baru saja resmi sebagai seorang kekasih di bibir sebuah telaga yang sangat indah.Dengan perasaan senang,pasangan ini berjanji bahwa bibir telaga ini akan menjadi saksi cinta mereka berdua.Semenjak saat itu,bibir telaga itu selalu menjadi saksi bisu bagaimana mereka memadu kasih.

Beberapa tahun kemudian kondisi badan Dita semakin hari semakin lemah.Setelah di periksa ke rumah sakit,dokter berkata Dita kena penyakit leukemia dan umurnya hanya tinggal beberapa bulan saja.Tentu saja Dita dan keluarganya terkejut.

Suatu hari saat kondisi Dita semakin lemah,ia menelfon Andre dan berkata,”Aku mau ketemu kamu di telaga.”.Setelah itu mereka bertemu di telaga.Lalu mereka pun duduk berdua di bibir telaga.Tak lama Dita merebahkan badanya di samping Andre.Andre pun mengerti dan membalasnya dengan mendaratkan ciuman penuh kasih sayang di kening Dita.Lalu andre memberikan sekuntum bunga mawar untuk Dita.Tapi tidak seperti biasanya.Dita menangis menerima mawar itu.Padahal biasanya ia ceria menerima mawar itu.”Kenapa kamu menangis ?” Tanya Andre.”Kayaknya kamu ga perlu lagi ngasih mawar ini buat aku” Jawab Dita.”Loh kenapa ?”.”Aku ingin hubungan kita berakhir sampai di sini.Lupakan aku dan cari saja wanita lain !”.Andre heran dan bertanya,”Loh,kenapa ? apa salahku ?”.”Aku udah punya pasangan lain !” Jawab Dita.Lau ia meninggalkan Andre sendirian sambil berlari dan menangis.

Penasaran,esok harinya Andre pun datang menghampiri rumah Dita.Setelah mengucap salam,maka keluar ayah Dita dan bertanya,”Ngapain lagi kamu ke sini ?”.”Ga om.Aku hanya ingin tau apa yang sebenarnya terjadi ?”.Lalu dengan berurai air mata ayahnya menceritakan nasib Dita yangsudah tidak tertolong lagi.Mendengar cerita itu,Andre pun ikut menangis.Ia tak menyangka.Ternyata begitu berat cobaan yang menimpanya.Tak lama Andre mengutarakan keinginanya untuk bersama Dita.Setidaknya sampai sat – saat terakhirnya.Tapi ditolak oleh ayahnya dengan alasan hal itu akan membuat Dita semakin sakit.Tak lama dita keluar dan berkata kepada ayahnya,”Pah,ijinin Dita pergi sama Andre.Sebentar aja.Nanti Dita balik lagi.”.Ayahnya mengangguk sambil berkata,”Hati – hati nak.”.

Setelah mendapat ijin dari ayahnya,Dita dan Andre pergi ke telaga.Di sana mereka hanya duduk di bibir telaga sambil menatap kosong.Lalu dita bergelayut manja di pundak Andre.Kemudian Andre mengeluarkan sebuah cincin dan berkata,”Aku ingin menikahi kamu sayang.”.Dita terkejut dan berkata,”Kamu serius ?”.”Iya aku serius.”.”Kamu ga akan nyesel punya istri penyakitan kayak aku ?”.”Aku ga nyesel.Sekarang biarin cincin ini melingkar di jari manis kamu.”.Lalu Andre melingkarkan cincin itu di jari manis Dita.Tak lama kembali mereka menatap kosong kearah ujung telaga.Lalu Dita menarik nafas panjang dan akhirnya meninggal di pangkuan Andre.Mengetahu kekasihnya telah meninggal,Andre hanya bisa menangis keras sambil meratap.

Bebrapa hari kemudian setelah Dita meninggal,Andre mendatangi telaga itu dan mengenang saat – saat indah bersama Dita di tempat yang sama sambil menatap kosong dan menangis.

Minggu, 08 April 2012

Kisah Seorang Clara

Suatu hari hiduplah sepasang suami istri dan anak perempuanya yang berusia 5 tahun bernama Clara.Suami istri ini adalah seorang yang super sibuk hingga hampir tidak ada waktu untuk bersama keluarga.Karna kesibukanya itulah mereka mempekerjakan seorang baby sitter untuk Clara.

Clara adalah seorang anak yang manis dan lucu.Ia juga masih sangat polos.Namun sayang.Karna kesibukan orang tuanya Clara menjadi haus akan kasih sayang.Setiap ia bermanja – manja di depan ayah dan ibunya,selalu berakhir dengan di tinggal pergi oleh ayah dan ibunya di tempat tidur.

Pada suatu hari orang tua Clara mendapatkan hadiah sebuah mobil mewah.Dan malam harinya setelah pulang kerja,orang tua Clara menunjukan hadiahnya pada Clara.Senada dengan orang tuanya,Clara pun ikut senang.Ia berharap hari Minggu nanti ia bisa jalan – jalan ke kebun binatang bersama orang tuanya naik mobil itu.Tapi lagi – lagi keinginan itu di tolak orang tuanya.Dan alasanya pun karena pekerjaan.

Rupanya Clara dendam.Ia tidak tahan dengan perlakuan orang tuanya.Maka ia membalas dengan mencorat – coret mobil baru orang tuanya itu.Melihat mobilnya penuh dengan coretan,orang tuanya pun marah.Terutama ayahnya.Ia lalu menyiksa Clara habis – habisan hingga tangan kiri Clara remuk.

Esoknya badan Clara demam.Lantas orang tuanya membawa Clara ke rumah sakit.Setelah di tangani dokter,alangkah terkejutnya orang tua Clara bahwa karna sesuatu hal menurut dokter tangan kiri Clara harus diamputasi.Akhirnya dengan sangat terpaksa tangan Clara diamputasi.

Beberapa hari kemudian,setelah Clara siuman,Clara pulang dari rumah sakit dengan keadaan cacat.Setibanya di rumah,dengan polosnya Clara meminta maaf kepada orang tuanya karna telah mencorat – coret mobil milik orang tuanya.Lalu ia pun bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanganya kembali.Orang tuanya pun menangis mendengar pertanyaan polosnya itu.Lalu mereka berkata sambil mencium anaknya,”nak,hari minggu ini kita jalan – jalan ke kebun binatang.”.

Sabtu, 07 April 2012

Ayahku Bisu

Suatu hari hidup seorang pedagang bersama anak perempuanya yang semata wayang.Dia berdagang untuk menghidupi dirinya dan anaknya yang bersekolah di sebuah SMP ini.

Namun pedagang ini mempunyai kekurangan.Dia bisu sehingga tidak dapat berbicara secara normal.Hal ini membuat anak perempuanya merasa minder karna teman – temanya di sekolah selalu meledeknya.

Semakin hari rasa mindernya ini semakin menjadi sehingga ia melampiaskan kemarahanya itu pada ayahnya.Sampai pada suatu hari saat pulang sekolah,ayahnya menyapanya dengan penuh kasih sayang sambil  mengurus daganganya.Namun anaknya itu membalas dengan membanting pintu keras – keras.

Malamnya saat mereka berdua makan malam,ayahnya memindahkan telur ceplok (telur mata sapi) ke piring anaknya.Kemudian ia berkata kepada anaknya dengan bahasa isyarat bahwa makan telur dapat memberikan splay tenaga untuknya.Namun sekali lagi anaknya membalasnya dengan membanting pintu.

Esok harinya pacar anak perempuanya yang masih satu sekolah itu memutuskan hubunganya dan berpaling ke perempuan lain.Ia tidak bisa berbuat apa – apa selain menangis.Mungkin karna ia tidak bisa terima keadaan itu ia memutuskan untuk bunuh diri.Maka ia putuskan untuk membeli sebuah silet.

Malam harinya ayahnya pulang membawa sebuah kue tart yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk anaknya.Ia kemudian mempersiapkan lilin dan memanggil anaknya.Namun saat ia membuka pintu kamar,ia terkejut saat ia melihat anaknya terkapar bersimbah darah dengan luka gores yang menganga cukup lebar tepat di pergelangan tanganya.Langsung saja ia berlari membawa ke rumah sakit sambil menangis meratapi anaknya.Setibanya di rumah sakit anaknya langsung di tangani pihak dokter.Setelah ditangani dokter tadi menghampiri ayahnya dn bertanya,”Anda orang tuanya ?”.Ayahnya langsung merebut pulpen dan kertas yang di pegang dokter dan menulis sambil menangis,”Dokter.Tolong anak saya.Nanti akan saya bayar berapapun biayanya.”.Lalu dokter itu menjawab,”Iya pak.Akan kami usahakan semampu kami.

Setelah mendapatkan pertolongan dokter,anaknya di bawa ke ruang rawat inap.Sedangkan ayahnya menunggu di samping ranjang anaknya sambil tertidur.Setelah anaknya siuman,ia melihat sekeliling.Lalu terlihat ayahnya yang tersenyum manis penuh kasih sayang.Sejenak ia terenyuh dan matanya mulai berkaca – kaca.Kemudian ayahnya memberikan sebuah kertas berisi sebuah tulisan,”Maafkan bapak yang tidak sempurna.Bapak hanya ingin menjadi yang terbaik buat kamu.”.Setelah di baca.Anaknya berkata sambil menangis,”Maafkan aku bapak”.Ayahnya tidak menjawab.Ia hanya mengangguk sambil memeluk anaknya.Lalu mereka berdua menangis bersama.

Jumat, 06 April 2012

Piring Kertas Untuk Sang Kakek

Suatu hari hidup seorang kakek bersama anak,menantu dan seorang cucu laki - lakinya.Penglihatan kakek itu sudah tidk lagi jelas.Tanganya juga sudah mulai bergetar.Terkadang jika ia duduk di meja makan,seringkali ia tidak mampu memegang sendok dengan erat dan menumpahkan makanan di meja makan.Melihat itu anak dan menantunya merasa jijik saat makan bersamanya.Oleh karnanya mereka menempatkan kakek itu di gudang saat makan dan makan dengan mangkuk yang keceil. Ia sering tidak mendapat makan dan minum yang cukup dan tentu saja ia tetap lapar dan haus. Terkadang sesekali ia mencoba melihat-lihat makanan yang ada di meja makan mencoba untuk hilangkan laparnya.

Suatu hari saat sedang makan,tanganya yang semakin lemah itu tidak kuat lagi memegang piringnya sehingga piringnya pecah.Anaknya marah – marah.Tapi si kakek tidak bisa berbuat apa – apa selain hanya menangis.Karna tidak ingin ada lagi piring yang pecah,anaknya membelikan kakek itu piring yang terbuat dari steerefoam dan sendok beserta gelas yang terbuat dari plastik.Semenjak saat itu kakek itu selalu makan hanya dengan ditemani air mata.

Ternyata cucu kekek itu yang berumur 5 tahun mencoba belajar atas masalah yang dialami kakeknya.Sehingga pada suatu hari orang tuanya heran saat melihat anaknya sedang asyik mengguntikng kertas karton menjadi potongan kecil – kecil.”Nak,kamu kenapa gunting karton sebanyak ini ?” Tanya orang tuanya.”Aku sedang membuat piring kertas yah.Suatu saat jika ayah sudah tua nanti ayah akan makan dengan piring ini” jawab anaknya polos.

Ayah dan ibunya saling bertatapan teringat perlakuan mereka yang selama ini memberikan makan orang tuanya dengan piringsteerefoam. Mereka mulai membayangkan hal tersebut terjadi kepada mereka. Tampa sengaja sang ibu menangis dan langsung memeluk anaknya. Sejak kejadian itu mereka selalu memapah sang kakek ke meja makan, untuk makan bersama. Jika ia lapar atau haus, mereka segera membawakan makanan dan minuman untuknya. Mereka tidak lagi mempersalahkan perlakuan sang kakek, meski harus selalu membersihkan sisa makan sang kakek yang selalu tumpah di meja makan.

Kamis, 05 April 2012

Supir Taksi Dan Penodong

Suatu hari hiduplah sepasang suami istri yang mengontrak disebuah rumah.Keadaan mereka cukup menderita.Sang istri sedang hamil tua.Sementara suaminya bekerja serabutan.Keadaan ini membuat kesejahteraan hidup keduanya bisa di bilang sangat susah.Hutang mereka dimana – mana.Hingga akhirnya pada suatu malam mereka harus diusir dari tempat tinggal mereka karna tidak sanggup membayar uang sewa rumah kontrakan.

Setelah diusir secara paksa,keduanya terlihat bingung mau tinggal dimana.Mereka terlihat melamun di pinggir jalan.Kemudian timbul ide dari suaminya untuk menginap selama beberapa lama di rumah keluarga.Namun di tolak istrinya dengan alasan mereka pasti marah karna dari awal tidak ada yang setuju dengan pernikahan keduanya.

Setelah itu ada sebuah taksi berhenti tepat di ujung jalan.Melihat taksi itu timbul niat jahat untuk mengerjai supir taksi itu.”Kita naik taksi.” Kata suaminya.”Hah ? taksi ? ga salah ? kita kan ga punya uang pah” balas sang istri.”Udah kamu ikutin aku aja.” Katanya lagi.

Setelah taksi itu berjalan kembali,kemudian mereka menyetop taksi tadi tepat di pinggir jalan dimana mereka menunggu.”Selamat malam pak.Mau kemana kita ?”.Sapa supir taksi dengan ramah.”Jalan kenari.” Jawab suami tadi dengan singkat.

Setelah beberapa lama berjalan,sang suami mengeluarkan sebilah pisau dan menodongkanya ke supir taksi itu sambil berkata,”Uang atau mati !!”.Belum sempat supir taksi itu menjawab tiba – tiba istrinya berteriak.Rupanya ia akan segera melahirkan.Sang suami pun terlihat panic.Antara kasihan melihat istrinya berteriak dan ingin merampas harta supir taksi itu.Akhirnya sang suami tadi lebih memilih menenangkan istrinya.Dan dengan santainya supir taksi it uterus menjalankan kendaraan.Rupanya ia menuju sebuah rumah bersalin.

Setelah sampai di rumah bersalin,sang istri di bawa ke ruang ICU untuk dilakukan proses persalinan.Sementar sang suami dan supir taksi itu menunggu dengan panik.Tak berapa lama mereka dihampiri petugas kasir sambil berkata,”Pak,ini jumlah tagihanya.”.Setelah itu petugas kasir tadi memberikan selembar kertas kwitansi.”Tapi pak,saya tidak punya uang.”.Belum sempat petugas kasir tadi menjawab,tiba tiba supir taksi tadi menyela dan berkata,”berapa pak biayanya ?”.”350 ribu pak.” Jawab petugas kasir singkat.Kemudian supir taksi tadi mengeluarkan 3 lembar uang seratus ribuan dan selembar uang lima puluh ribuan sambil berkata,”Ini pak.350 ribu.”.Sang suami sambil menangis mengucapkan terima kasih pada supir taksi tadi.Dan supir taksi itu hanya tersenyum ramah.

Tak lama kemudian terdengar tangis seorang bayi dari ruang ICU.Lalu keluarlah dokter yang menangani.Spontan supir taksi dan suami itu menghampiri dokter dan langsung memberondong dokter dengan pertanyaan,”Bagaimana dok keadaan istri saya ?”.”Selamat pak.Saat ini anda sudah menjadi ayah.Bayinya laki – laki.Tapi butuh waktu bgi istri anda untuk istirahat karna kondisinya sangat lemah.Saya permisi dulu”.Kemudian sang suami berkata ke supir taksi itu,”Anak saya laki – laki pak.”.”Iya.Selamat ya pak.” Balasnya.Lalu mereka berdua berpelukan.Kemudian sang suami bergegas memasuki ruang ICU.Sejenak supir taksi itu memandang suami tadi memasuki ruang ICU.Lalu ia mengeluarkan sisa uang di kantongnya.Terlihat beberapa lembar uang puluhan ribu.Lalu setelah itu ia masukan uangnya dan berlalu sambil tersenyum.

Rabu, 04 April 2012

Luxobus Dari Restu Ibu Pusaka

Setelah sebelumnya percaya diri dengan produk yang bermana Caezar,kini karoseri Restu Ibu Pusaka terlihat makin percaya diri dengan produk yang baru.Produk mereka ini bernama Luxobus.Dan produk ini mereka pamerkan di pameran IIBT (Indonesia International Bus and Truck).Mau lihat seperti apa produknya ? berikut dokumentasi dari penulis sendiri :
 



 





Sayangnya penulis tidak dapat menggali informasi lbh jauh mengingat saat itu pameran sudah mau berakhir.Tapi silakan menikmati foto - foto di atas.Tapi jangan pada mupeng ya :D

Cinta Yang Terhalang Ikatan Perkawinan

Suatu hari hiduplah seorang remaja bernama Dayat.Dia mempunyai sahabat bernama Iip.Mereka berdua berteman sejak masih bersekolah di SMA.Suatu hari Dayat mempunyai masalah.Maka untuk menghibur sahabatnya,Iip mengenalkan Dayat pada seseorang perempuan bernama Chika dengan harapan sahabatnya ini melupakan masalah yang menimpanya.Dari situ kemudian Dayat berkenalan dengan Chika ini.Dari obrolan ini terlihat mereka berdua sangat cocok.Mereka saling bertukar cerita dan terlihat akrab.

Singkat cerita,tak terasa 1 tahun sudah Dayat dan Chika berkenalan.Lama – kelamaan mereka berdua semakin saling tertarik dan semakin hari rasa tertarik itu berubah menjadi rasa cinta di antara keduanya.

Suatu hari mantan kekasihnya Dayat yang bernama Susi kembali mendekati Dayat.Rupanya wanita yang bernama Susi ini ingin kembali bersama Dayat.Terlihat dari kata – katanya yang selalu merayu Dayat.Melihat kejadian ini timbul rasa cemburu dari dalam diri Chika.Ia mengungkapkan hal itu dengan marah – marah pada Dayat.Mendapat perlakuan itu Dayat menjadi bingung.Kemudian Dayat bertanya kepada Chika apa yang menyebabkan ia marah – marah.Akhirnya Chika mengakui tentang perasaanya yang di pendamnya pada Dayat.

Mendapat jawaban itu Dayat hanya diam.Dalam hatinya ada rasa senang karna ternyata wanita yang dikaguminya sejak awal punya perasaan yang sama padanya.Akhirnya pada esok harinya ia mengajak Chika untuk menjadi sepasang kekasih.Dan Chika pun menerimanya.

Rupanya cerita cinta mereka tidak berjalan mulus.Ada saja masalah yang timbul.Mulai dari sifat asli Dayat yang polos sampai tidak mengerti harus memperlakukan Chika seperti apa.Maklum saja.Background seorang Dayat yang di didik dalam suasana keagamaan yang kuat membuatnya menjadi orang yang bodoh dalam urusan wanita.Atau sahabatnya yang bernama Iip memutuskan hubungan persahabatanya karna ia juga diam – diam mengincar Chika.Lain lagi cerita orang tuanya Dayat yang tidak setuju dengan hubunganya dengan Chika.Tapi cobaan itu tidak menggoyahkan hubungan sepasang kekasih ini.Malah semakin kuat.Chika mencoba mengerti akan sifatnya Dayat yang polos.Begitu juga dengan Dayat.Ia mencoba belajar bagaimana memperhatikan dan mencintai wanita.

Semakin hari jalinan cinta yang mereka bangun semakin kuat seolah tidak ada yang bisa memisahkan mereka berdua.Hingga tidak terasa 10 bulan sudah mereka menjalin cinta.Mereka pun sempat bertukar barang yang mereka anggap sebagai lambang keabadian cinta mereka.Dayat memasangkan gelang yang tersusun dari untaian mutiara di tangan Chika.Sedangkan Chika melingkarkan cincin perak di jari manis Dayat.

Namun setelah itu hubungan mereka menjadi kurang harmonis.Masalah bermula saat suatu hari mereka janjian untuk bertemu di suatu tempat.Tapi pertemuan itu batal.Sebenarnya ada rasa bersalah dalam diri Dayat karna dia yang membatalkan pertemuan itu.Tapi Chika hanya bilang tidak apa – apa.Semenjak kejadian itu komunikasi mereka semakin memburuk.Ada saja masalahnya.Hingga tibalah hari ulang tahun Chika.Dayat memberikan sebuah kado ulang tahun berupa jaket warna biru langit yang menjadi warna favorit Chika.Namun sayang.Kado itu diberikan saat hubungan mereka berakhir.Dayat menyesal saat itu.Ia merasa menjadi orang paling bodoh karna telah menyia – nyiakan orang yang sangan mencintainya.

Semenjak itu setiap kali Dayat meminta kembali pada Chika,Selalu di tolak Chika.Dan semakin lama Chika selalu menghindar dari Dayat.Dayat pun tidak mengerti dan mencoba terus berusaha mendapatkan kembali cintanya.Hingga pada suatu hari Chika memberikan jawaban bahwa ia telah dinikahkan dengan pria pilihan keluarganya yang tidak ia cintai.Mendengar jawaban itu Dayat terdiam.Ia tidak bisa berbuat apa – apa.Dalam hatinya timbul rasa kecewa.Ia menangis,meronta.Ia merasa musibah yang menimpanya terlalu berat.Yang lebih mengharukan adalah Dayat menerima berita itu saat Chika sedang mengandung anak hasil pernikahanya dengan suaminya.Tapi Chika berjanji.Dayat tidak akan kehilangan cinta Chika selamanya.Meski saat ini hubungan mereka dibatasi oleh ikatan perkawinan.Dayat pun berjanji akan selalu mempertahankan cintanya pada Chika.

Kini sepenggal harapan mereka gantung di dalam do’a pada Tuhan.Terutama Dayat.Ia selalu berdo’a dan berharap Allah akan menunjukan jalan terbaik untuk mereka berdua dan akan ada hari baik yang membuat mereka tersenyum kelak.

Selasa, 03 April 2012

Segelas Susu Untuk Doni

Suatu hari hiduplah seorang anak laki – laki bernama Doni bersama ibunya.Setiap akan berangkat sekolah dan akan beranjak tidur Doni selalu diberi segelas susu sapi hangat yang di buat ibunya.Kebiasaan itu dilakukan terus hingga menjadi rutinitas sehari – hari.Setiap kali memberi susu ibunya selalu berkata bahwa susunya itu akan membuat Doni menjadi tumbuh sehat dan bertenaga.

20 tahun berlalu.Kini Doni telah berubah menjadi seorang eksekutif muda.Suatu hari saat Doni mengerjakan pekerjaan kantornya,ibunya yang terlihat semakin renta itu masuk ke kamarnya sambil membawa segelas susu hangat.Lalu berkata pada anaknya,”Nak,susunya di minum dulu ya.Mumpung masih hangat.”.Terlihat Doni dengan malas hanya mengangguk.Sedangkan ibunya menaruh susu tadi di atas meja kerjanya.Kemudian keluar diiringi suara batuk.Setelah itu Doni yang merasa malas meminum susu itu membuangnya ke luar jendela kamarnya.

Malam berikutnya Doni terlihat serius mempelajari bahan untuk persentasi besok di kantornya.Seperti biasa.Ibunya datang dengan membawa segelas susu hangat untuk Doni.Tapi berbeda dengan malam sebelumnya.Ibunya ingin melihat Doni menghabiskan segelas susu itu segera.Doni menolak.Tapi ibunya memaksanya.Karna kesal Doni menghardik ibunya.Namun sialnya tangan Doni mengenai susu itu hingga tumpah mengenai kertas yang akan dijadikanya untuk bahan persentasi besok.Ibunya berusaha meminta maaf sambil berusaha membersihkan sisa tumpahan susu tadi.Tapi Doni malah menyuruh ibunya keluar kamarnya dengan nada marah.

Besoknya Doni bersiap untuk berangkat kerja.Ibunya sudah menyapanya dengan segelas susu hangat untuknya.Tapi Doni hanya diam dan langsung berangkat kerja.

Setibanya di kantor saat jam istirahat terlihat Doni dengan kedua temanya sedang bersantai di sebuah saung.Saat itu salah seorang temanya terlihat asyik menyantap nasi kotak yang di bawa dari rumah.Melihat itu Doni dan temanya yangsatu lagi tertawa lucu sambil meledek,”Payah lu bro.Udah gede masih bawa gituan.”.Dengan santai temanya menjawab,”Ini makanan buatan nyokap gue men.Rasanya ga kalah sama masakan di luar.lagipula nyokap sengaja nyiapin ini karna dia cinta ama anaknya men.”.Mendengar perkataan itu membuat Doni merenung dan teringat dengan segelas susu buatan ibunya.

Akhirnya tibalah malam hari.Doni sudah sampai di rumahnya.Terlihat ibunya tertidur di meja makan.Sambil buka baju Doni mengucapkan terimakasih sama ibunya.Menurutnya kesuksesan persentasi siang tadi dikantornya tidak lepas dari doa yang dipanjatkan ibunya.Tapi ibunya tidak merespon sama sekali.Terlihat ibunya masih tertidur di meja makan.Doni kemudian mendekati ibunya dan mencoba membangunkanya.Tidak ada respon.Di cek detak nadinya tidak ada.Nafasnya juga tidak ada.Ternyata ibunya sudah tiada dengan meninggalkan bercak darah yang kental di mulutnya dan segelas susu hangat.Doni menangis keras mengetahui ibu yang ia cintai telah meninggal.

Senin, 02 April 2012

Indonesia Punya Transformer


Indonesia punya transformer gan.Kaya apa ya bentuknya ?? cekidot :    














 








20 Ribu Untuk Ayah

Suatu hari hidup sebuah keluarga kaya raya yang terdiri dari ayah ibu dan seorang anak laki – laki yang berusia 6 tahun.Sang ibu mengurus rumah tangga.Sedangkan sang ayah super sibuk dalam bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan.

Suatu hari saat pulang kerja si ayah di sambut oleh anak laki – lakinya dengan tersenyum manis.Setelah lepas sepatu dan duduk di sofa anaknya langsung menghampiri ayahnya dan berkata,”Yah,aku mau Tanya.”.”Ada apa Nak ?” jawab ayahnya.”Ayah kalau bekerja dalam 1 jam di bayar berapa sama kantor ?”.”Bukan urusan kamu.Sekolah aja yang bener.Kamu gausah tau” kata ayahnya dengan nada malas.Tapi anaknya bersikeras ingin tau upahnya hingga si ayah marah dan menampar anaknya sambil berkata “Kamu ini di bilangin ga nurut ya !! mulai ngelawan ayah !!”.Sang anak pun berlari menuju kamarnya dengan menangis.Sementara ayahnya pergi mandi.

Setelah mandi ayahnya mulai tenang.Kemudian ia teringat tentang ucapan anaknya tadi.”Mungkin anakku hanya minta uang jajan kali.Makanya kolokan gitu.” Pikirnya.Kemudian si ayah masuk ke kamar anaknya dan berkata,”Nak,maafin ayah ya.Udah kasar sama kamu tadi”.”Gapapa yah.” Balas anaknya.”Ayah dibayar 20.000 Rupiah 1 jam nak.Memangnya ada apa sih kamu bertanya seperti itu pada ayah ??”.Sang anak kemudian menatap tajam ayahnya.Lalu membalikan bantal dan mengambil segepok uang receh 1000 Rupiah dari dalam sarung bantalnya.Kemudian berkata kepada ayahnya,”Yah.Hari sabtu nanti ada lomba nyanyi.Aku pengen bayar ayah hanya untuk 1 jam saja untuk melihat aku ikut lomba nyanyi.”.Mendengar perkataan anaknya,si ayah pun menangis dan memeluk erat anaknya sambil berkata,”Nak,maafkan ayah yang selama ini sibuk dengan pekerjaan ayah ya.Besok kita bisa jalan bareng ke tempat kontes nyanyi.Kamu gausah bayar ayah.Gratis kok.Uang ini kamu tabung aja.Nanti abis liat kamu nyanyi kita makan es krim ber 2 aja ya.” Ujar ayahnya sambil menitikan air mata.

Minggu, 01 April 2012

Main Ke IIBT (Indonesia International Bus And Truck) 2012

Cihuyyy….!!!! Meski sempet hamper batal dan sengsara sepanjang perjalanan dari mulai macet,muter – muter naik Mayasari Bhakti,hingga lari – lari buat registrasi masuk,akhirnya penulis berhasil mengunjungi pameran IIBT (Indonesia International Bus And Truck) 2012.

Sebenernya sedikit kecewa.Karna sampai di sana jam sudah menunjukan pukul 16:30 WIB.Satu setengah jam sebelum pameran tutup.Gara – gara nunggu teman yang bernama Bayu.Tapi kekecewaan seketika terobati setelah melihat berbagai jenis kendaraan.Dari yang gede,kecil,imut,garang,dan masih banyak yang lainya.Waah pokonya bagi penggila otomotif acara ini gak bakalan sia – sia deh.Klo liat pameran disini 90% dijamin pada mupeng (muka pengen) :D

Kebanyakan yang tampil meramaikan event ini adalah kendaraan merek asal luar negri.Produk dalam negri yang ada palingan sebatas karoseri (abis cumin itu sih yang kliatan.maklum udah sore.yang punya udah pada chau :D).
Namun diantara produk luar negri ada juga produk hasil karya dalam negri yang dipamerkan.Dia adalah mobnas AG.Tawon dan Gajah Lampung Nasional rakitan anak SMKN 2 Terbanggi Besar,Bandar lampung.Salut juga ya.Ni produk 2 bisa tembus ajang bergengsi macam IIBT seperti ini.

Nah kalo mau liat potonya penulis sempet mendokumentasikan beberapa produk kendaraan yang dipamerkan kemarin.Tapi awas jangan ngeces ya.Barang mahal ne :D













Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger