Suatu hari hidup seorang kakek beusia 70 tahun bernama Kakek Dani dan cucunya yang berusia 17 tahun bernama Rafli.Kakek Dani adalah seorang mantan pemain sepak bola.Hal itu terbukti karna di rumah mereka terdapat banyak piagam penghargaan dan dokumentasi berupa foto.Sedangkan Rafli sendiri berprofesi sebagai tukang somay.Kakeknya selalu bercerita kepada Rafli ketika kakeknya menjadi pemain sepak bola.Hal itu membuatnya kagum.Ada sedikit rasa bangga dalam dirinya.Ternyata kakeknya dulu sangat hebat.
Suatu hari Rafli berangkat untuk berdagang somay.Rafli lalu pamit kakeknya,kemudian berangkat.Setelah mangkal di tempat biasa,tiba – tiba datang segerombolan satpol PP.Rafli panik.Ia berusaha kabur sambil membawa gerobaknya.Namun sialnya saat menyebrang jalan ia tertabrak sebuah mobil.Setelah tertabrak ia terkapar di jalan.Kondisinya berlumuran darah.
Singkat cerita kemudian Rafli dibawa ke rumah sakit.Kakeknya yang mendapat kabar duka itu langsung menuju ke rumah sakit.Sampai di sana terlihat Rafli tergolek lemah.Lalu kakek Dani bertanya pada suster,”Bagaimana keadaanya ?”.”Dia sudah lebih baik pak.” Jawab suster.Kemudian kakek Dani menuju ke ruang kasir untuk membayar biaya pengobatan.Setelah menerima kuitansi,kakek Dani terkejut.Rupanya biaya perawatanya cukup mahal.Ia tidak punya uang yang cukup untuk membayar.Akhirnya mau tak mau ia menjual semua medali yang dimilikinya untuk membayar.
2 minggu kemudian terlihat Rafli sudah lebih baik.Tapi ia masih pincang.Ia keluar kamar dan melihat lemari yang biasa digunakan untuk menyimpan medali dan dokumentasi kakeknya telah hilang.Lalu Rafli menangis.Kakeknya yang melihat ia menangis lalu bertanya”Kenapa kamu menangis ?”.”Maafin Rafli kek.Karna Rafli semua ini Hilang” Ujar Rafli.”Udahlah gapapa.Itu kan cuma piala.memang itu berharga buat kakek.Tapi kamu adalah harta kakek yang tidak ternilai harganya.”
Suatu hari Rafli berangkat untuk berdagang somay.Rafli lalu pamit kakeknya,kemudian berangkat.Setelah mangkal di tempat biasa,tiba – tiba datang segerombolan satpol PP.Rafli panik.Ia berusaha kabur sambil membawa gerobaknya.Namun sialnya saat menyebrang jalan ia tertabrak sebuah mobil.Setelah tertabrak ia terkapar di jalan.Kondisinya berlumuran darah.
Singkat cerita kemudian Rafli dibawa ke rumah sakit.Kakeknya yang mendapat kabar duka itu langsung menuju ke rumah sakit.Sampai di sana terlihat Rafli tergolek lemah.Lalu kakek Dani bertanya pada suster,”Bagaimana keadaanya ?”.”Dia sudah lebih baik pak.” Jawab suster.Kemudian kakek Dani menuju ke ruang kasir untuk membayar biaya pengobatan.Setelah menerima kuitansi,kakek Dani terkejut.Rupanya biaya perawatanya cukup mahal.Ia tidak punya uang yang cukup untuk membayar.Akhirnya mau tak mau ia menjual semua medali yang dimilikinya untuk membayar.
2 minggu kemudian terlihat Rafli sudah lebih baik.Tapi ia masih pincang.Ia keluar kamar dan melihat lemari yang biasa digunakan untuk menyimpan medali dan dokumentasi kakeknya telah hilang.Lalu Rafli menangis.Kakeknya yang melihat ia menangis lalu bertanya”Kenapa kamu menangis ?”.”Maafin Rafli kek.Karna Rafli semua ini Hilang” Ujar Rafli.”Udahlah gapapa.Itu kan cuma piala.memang itu berharga buat kakek.Tapi kamu adalah harta kakek yang tidak ternilai harganya.”
0 komentar: