Suatu hari di lampu merah :
Priiiiit.........!! Prittttt....
"Tolong tunjukkan SIM nya!" Kata polantas.
Dengan wajah kesal sipengemudi brkata,"Maaf pak, saya tau salah menerobos lampu merah, tapi tolong pak jangan ditilang, saya buru-buru karena anak saya ultah."
Sambil cemas pengemudi yg bernama Ari itu menatapi wajah polisi tersebut, yang ternyata adalah temen SMA,
"Lho . . . kamu kan si Tono? kita temen SMA dulu?" Sambut Ari dengan nada lega.
Tapi Tono si Polisi tersbut hanya senyum sambil tetap bersikukuh meminta SIM si Ari. Dengan wajah kecewa Ari pun memberikan SIM nya, kemudian langsung masuk kedalam mobilnya & menutup kaca pintunya rapat2.
Sementara Tono menulis sesuatu dikertas tilangnya.
Beberapa saat kemudian, Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari.
Sambil memandangi wajah Tono penuh kecewa, Ari pun membuka kaca pintu mobilnya hanya sedikit saja.
Maksud hanya cukup untuk selipkan kertas tilang aja. Tono pun memberikan kertas
lewat kaca yg terbuka hanya sekitar 2 cm itu, lalu pergi tanpa kata.
Sambil menggerutu, kesal, Ari membuka kertas tersebut, tapi . . .
"Hei, , , , apa ini? Kenapa SIM saya dikembalikan? & ini kertas apa!" Gumam Ari dalam hati.
Segera Ari membuka kertas pemberian Tono tersebut & ternyata Tono tidak menilangnya, tapi justru menulis surat yang isinya:
"Hai Ari, kamu tau ga, dulu aku pernah punya anak satu-satunya yag meninggal ditabrak oleh Penerobos Lampu Merah. Pengemudinya dihukum 3 bulan.Setelah bebas ia dapat berkumpul & memeluk anaknya lagi.Sementara aku . . . Aku tidak dapat melihat apalagi memeluk anakku lagi.
Sambil menggerutu, kesal, Ari membuka kertas tersebut, tapi . . .
"Hei, , , , apa ini? Kenapa SIM saya dikembalikan? & ini kertas apa!" Gumam Ari dalam hati.
Segera Ari membuka kertas pemberian Tono tersebut & ternyata Tono tidak menilangnya, tapi justru menulis surat yang isinya:
"Hai Ari, kamu tau ga, dulu aku pernah punya anak satu-satunya yag meninggal ditabrak oleh Penerobos Lampu Merah. Pengemudinya dihukum 3 bulan.Setelah bebas ia dapat berkumpul & memeluk anaknya lagi.Sementara aku . . . Aku tidak dapat melihat apalagi memeluk anakku lagi.
Beribu kali aku mencoba untuk memaafkan
Pengemudi itu, tapi tidak bisa. Maafkan aku Ari.Kamu hati2 dijalan.Titip salam
buat keluargamu & selamat ulang tahun buat anakmu"
Langsung Ari pun keluar dari mobilnya hendak menjumpai Tono, tapi Tono sudah tidak ada di Posnya.
Sepnjang jalan mengemudi, perasaan hati Ari tak tentu, berharap kesalahannya dapat termaafkan.
Langsung Ari pun keluar dari mobilnya hendak menjumpai Tono, tapi Tono sudah tidak ada di Posnya.
Sepnjang jalan mengemudi, perasaan hati Ari tak tentu, berharap kesalahannya dapat termaafkan.
0 komentar: