Jika ada yang bertanya apa sebenarnya
hubungan etika profesi dengan mutu audit kantor akuntan publik? Satu-satunya
jawaban yang sederhana adalah etika dan mutu audit sangat berhubungan positif.
Ada pepatah mengatakan “jika anda ingin membuat sate kambing hal utama yang
anda butuhkan adalah kambing”. Begitu juga dengan akuntan publik, jika anda
ingin dipercaya sebagai profesi yang bertanggung jawab, hal utama yang anda
butuhkan adalah etika”. Sebagai profesi keprcayaan dan mengingat pentingnya
peran akuntan publik dalam suatu negara, maka etika adalah kebutuhan pokok yang
tidak bisa di negosiaikan lagi.
Persoalan profesional tidak bisa
diukur dengan cara melakukan pekerjaan dan hasilnya. Jika dalam melakukan
pekerjaannya dengan cara yang tidak etis dan tidak bermoral, walaupun hasilnya sesuai
dengan rencana, akan menjadi tidak baik nilainya. Didalam keprofesionalan
banyak keharusan-keharusan yang mesti dipenuhi. Budiman (2001a) mengungkapkan
keharusan dalam profesional itu diantaranya harus kompeten, harus bijak, harus
jujur, harus kredibel, harus bermoral baik, harus objektif, harus transparan,
dan keharusan lainnya. Repotnya pertandingan antara pemenuhan keharusan dan
pemenuhan target keuangan menjadi dilema. Sehingga sering menggoda kekuatan
moral para profesional. Maka perusakan dari dalam terus terjadi. Yang paling
parahnya lagi pemenuhan target keuangan sering menjadi pemenang. Sehingga tidak
heran jika saat ini kaum profesional, khususnya akuntan publik paling banyak
mendapat sorotan.
Seperti yang telah disinggung diatas
bahwa alasan utama mengapa diperlukan atika profesi karena akuntan publik
merupakan bisnis kepercayaan. Lalu apa hubungannya dengan mutu audit? Walaupun
kita tahu bahwa mutu audit dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun semua faktor
tersebut tidak bisa terlepas dari etika. DeAngelo (1981) dan Antle (1984) dalam
Suta dan Firmanzah (2006) menyebutkan bahwa kompetensi dan kebebasan
(independen) sangat menentukan kualitas auditor. Sari (2005) dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa keahlian auditor berhubungan positif dengan
pengungkapan kecurangan laporan keuangan. Namun menurut penulis, kesemua faktor
tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya etika dari akuntan publik sendiri.
Kita sangat menghargai akuntan publik yang memiliki kompetensi, keahlian, dan
independensi. Namun tanpa adanya etika yang baik (sound practice) dari akuntan
publiknya, semua faktor tersebut tidak akan berjalan.
Sumber :
-http://etikaauditor.blogspot.com/
0 komentar: