Buscar

Jumat, 16 September 2011

Keamanan Mikrobus 4 Ban (engkel)

Walau terjadi dua kali laka dengan korban jiwa besar pada mikrobus ELF, tapi tidak ada satu pun yang menyoal keamanan mikrobus jenis ini. Yang banyak dibicarakan dan harus memperbaiki diri justru pengelola tol Cipularang/Purbaleunyi, dan karena nama besarnya Sumber Kencono (SK) pada laka kedua justru jadi sorotan.

Ada persamaan pada kedua laka tersebut, impak terjadi saat kecepatan tinggi dan kendaraan sudah diluar kendali supir akibat ngantuk atau hal lain. Akibatnya memang tragis korban jiwa dalam jumlah sangat besar. Bahkan laka di Mojokerto sampai menewaskan hampir seluruh penumpang (mohon koreksi kalau keliru).

Dari laka ini saya mulai mengerti kenapa mikrobus engkel yang basis aslinya truk dirancang tidak bisa ngebut. Untuk ELF walau 5 speed tapi kecepatan maksimumnya sulit melebihi 100 km/jam, karena memang gigi 5 tidak overdrive.

Dari sisi stabilitas memang mikrobus macam ini berbeda dengan mikrobus engkel yang didedikasikan untuk mengangkut orang seperti HiAce atau Pregio. Walaupun dalam perkembangannya APM disini melakukan penyesuaian agar mikrobus 4 ban bertampang truk ini terasa nyaman untuk mengangkut orang, namun karakter kendaraan asli yang untuk mengangkut barang, tetap sulit hilang.

Atas dasar laka di atas saya berharap agar pabrikan disini tetap mempertahankan perbandingan gigi transmisi agar kecepatan maksimum tidak melebihi 100 km/jam. Selain itu walau jarak sumbu roda dipanjangkan, konfigurasi tempat duduk jangan lebih 18 orang. Tujuan utama pemanjangan adalah agar ruang duduk lega bukan menambah kapasitas angkut. Karena makin padat penumpang dalam kabin sempit potensi korban makin banyak bila terjadi impak.

Untuk contoh lain kita bisa melihat mikrobus non engkel Mercedes di masa lampau. Mulai 508D, 508I, MB800 dst perbandingan gigi transmisi dibuat sedemikian rupa agar kecepatan maksimum tidak lebih dari 100 km/jam, walaupun sebetulnya kekuatan mesin masih berlimpah untuk bisa lari lebih kencang. Ternyata pabrikan sangat memperhatikan batas kecepatan dengan pertimbangan keamanan.






Sumber :
-www.facebook.com/bismania

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger