Model Transmisi Pada Mesin Scania

SCANIA.Salah satu mesin bis yang dikenal dengan powernya yang luar biasa besar dan segala fitur yang membuat supir , awak bus dan penumpangnya merasa nyaman.Belum banyak yang penulis pahami tentang mesin SCANIA ini.Jadi mohon maaf sebelumnya jika ada statement penulis yang salah.

Kali ini setelah semalaman suntuk belajar dan ga ketemu juga baytangan teorinya , penulis akan membahas tentang transmisinya.

Transmisi SCANIA ada 3 macam :

     1.  Model Manual     2.  Model Comfortshift
     3.  Model Opticruise / Matic
 
1. MODEL MANUAL :
  Menggunakan tongkat panjang dan terhubung menggunakan linkage-linkage untuk menggerakkan sifter fork yang ada di Transmisi.




Sesuai dengan unitnya, transmisi scania untuk bis sudah terdapat 2 generasi yaitu GR801, dan GR805. Kode GR mengartikan gearbox menggunakan Range, 80 menandakan streght index (biasanya untuk onroad) dan 1 atau 5 menandakan generasi.

GR80 class terdapat 7, 8, 9 percepatan. Biasanya untuk bis menggunakan 7 atau 8 percepatan (speed). Untuk truck memakai 9 speed karena ada tambahan gigi crawler. Tetapi sebenarnya untuk perpindahan gear-nya hanya 4. Setiap 1 gear direduksi lagi menjadi 2 speed yaitu Low range dan High range sehingga total menjadi 8 speed.




Range adalah gear reduksi yang berada di output shaft transmisi. Range dibagi menjadi 2 posisi. Range Hi dan range Low. Untuk range Hi tidak ada reduksi yang dilakukan. Tetapi pada saat range low ada reduksi sehingga kecepatan putaran output lebih pelan 3,75 kali putaran input. Untuk pengoperasian range ini menggunakan sebuah saklar elektrik yang ada di tuas transmisi. Syarat untuk mengoperasikan range switch ini adalah tuas transmisi harus netral dulu barulah masuk gear yang diinginkan. Selain itu untuk alasan safety saat mengoperasikan dari range Hi ke range Lo maka putaran output transmisi harus di bawah 30 km/jam agar tidak membuat transmisi dan engine overrunning.











Untuk mengoperasikannya, cukup seperti mengendarai bis secara umumnya. Hanya saja untuk satu posisi tuas bisa menjadi 2 speed tergantung dari saklar range mana yang dipilih. Low range atau Hi range. Posisi yang sama adalah speed 1 dan 5, 2 dan 6, 3 dan 7, 4 dan 8.




2. MODEL COMFORT SHIFT

Pada kesempatan ini akan dijelaskan tentang pengendalian transmisi di bis SCANIA yang menggunakan model Comfort Shift. Model pengendalian ini di Indonesia adalah model yang paling banyak populasinya.

Sampai sekarang sudah ada dua model tuas Comfort Shift yaitu :
  - Tuas yang dilengkapi dengan emergency gear change switch, dan
  - Tuas yang tidak dilengkapi emergency gear change switch switch.

Bentuk dari tuas Comfort Shift di lingkungan penggemar bis sering disebut dengan transmisi "stik pendek". Berikut penampakannya…




Sistem Comfort Shift ini masih menggunakan transmisi "direct drive"  yang sama dengan yang digunakan pada transmisi model pengendalian manual. Hanya saja kalau yang model manual untuk menggerakkan shifter fork dilakukan langsung oleh tenaga driver, model Comfort Shift menggunakan tenaga electric yang dikonversikan menjadi tenaga pneumatic oleh solenoid valve. Sehingga dari konsol tuas transmisi yang dikabin dikirimkan secara electric ke transmisi dan diubah lagi menjadi tenaga pneumatic.







Model Comfort Shift ini mempunyai 7 speed, berbeda dengan model manual yang bisa sampai 8 speed. Perbedaan ini ada pada tidak dipakainya speed ke 7 pada transmisi. Tetapi untuk gigi tertinggi masih sama dengan speed 8.Untuk pengoperasiannya di kabin model Comfort Shift ini seperti penggunaan mobil biasa. Hanya saja untuk masuk ke gigi satu dan mundur harus menarik handle pengaman. Hal ini dipakai agar sopir tidak salah dalam mengoperasikan tuas ini karena bisa mengakibatkan kerusakan pada transmisinya.









Nah untuk melakukan perpindahan gigi pada comfortshift ini ada dua cara :

1. Cara pertama seperti mengoperasikan mobil umumnya, yaitu menginjak pedal kopling dulu kemudian mengarahkan tuas transmisi ke arah gigi yang diinginkan.

2. Cara yang kedua adalah mengoperasikan tuasnya dulu ke arah gigi yang diinginkan dulu masuk ke Gear Changing Position pada saat itu belum akan terjadi perpindahan gigi. Nah perpindahan baru akan terjadi saat supir menginjak pedal kopling, maka secara otomatis tuas transmisi pindah sendiri ke arah drive position gigi yang diinginkan. Perpindahan pada tuas transmisi ini digerakkan menggukan pneumatic. Makanya biasa terdengar ces..ces pada tuas transmisi model comfortshift.

Cara yang kedua ini mempunyai keuntungan apabila supir butuh perpindahan gigi secara cepat. Misalnya saat akan overtaking kendaraan di depannya. Saat berada di belakang kendaraan supir sudah mulai menurunkan gigi pada tuas transmisi, begitu mendapatkan celah untuk overtaking maka supir tinggal menginjak kopling dan injak gas langsung jessssss…melesat…tanpa harus kehilangan momentum menurunkan gigi tansmisi dan konsentrasi pada jalan tetap terjaga. Demikian juga ketika melalui tanjakan, tidak perlu kehilangan momentum ketika menurunkan gigi.

Untuk model matic penulis belum mendapatkan pembahasanya.

Sumber :
-www.facebook.com/bismania