Buscar

Sabtu, 14 April 2012

Cinta Seorang Ibu

Suatu hari hidup seorang pria bernama Arlan.Boleh di bilang Arlan ini adalah pria yang beruntung.Parasnya tampan.Ia juga cerdas.Setelah lulus dari sebuah universitas ternama,ia bekerjadi sebuah perusahaan bergengsi.Orangnya juga ramah dan periang.Ia mau bergaul dengan siapa saja.Banyak yang menyukainya.Apa lagi teman perempuanya.Termasuk anak bos Arlan juga menaruh hati padanya.

Arlan tinggal di sebuah rumah di pinggiran kota.Di dalam rumah itu ia tinggal bersama seorang wanita tua.Keadaan wanita itu cukup mengenaskan.Kepalanya botak setengah.Sedangkan di atas kepalanya yang botak itu ada luka koreng yang mengering.Sebagian mukanya juga rusak.Wanita itu juga sepertinya minder.Hampir setiap hari ia tidak keluar rumah.Wanita itu tidak lain adalah ibu kandung Arlan.Namun arlan malu untuk mengakuinya.Setiap kali ada temanya yang main ke rumah dan bertanya siapa wanita itu,Arlan selalu menjawab bahwa ia adalah bekas pembantu ibunya dulu waktu sebelum meninggal.Hal itu membuat ibunya sedih.Tapi ia hanya diam dan terus mengurung diri di kamar.

Suatu hari ibunya jatuh sakit.Membuat arlan kerepotan.Pekerjaan sehari - hari yangbiasa dilakukan ibunya kini harus ia lakukan sendiri.Belum lagi obat – obatan yang harus di siapkan untuk ibunya.Dalam kerepotan itu,suatu saat tanpa sengaja ia membuka lemari ibunya.Dan di dalam lemari itu terdapat sebuah kotak kecil.Arlan menduga kotak itu berisi perhiasan.Tapi setelah dibuka ternyata bukan sebuah perhiasan.Melainkan sebuah foto wanita cantik yang menggendong anaknya dan sebuah koran usang.Dalam koran itu berisi berita kejadian fenomenal tentang seorang ibu yang menyelamatkan nyawa anaknya ketika terjadi kebakaran di rumah mereka.Sang ibu mengalami luka bakar yang serius.Sedangkan anak yang di gendongnya tidak terluka sedikitpun.Arlan cukup dewasa mengetahui bahwa wanita yang ada di berita itu adalah ibunya.Tanpa sadar air mata mengalir di pipinya.Lalu ia bersujud di hadapan ibunya dan meminta maaf sambil menangis.Ibu Arlan pun ikut menangis sambil berkata,”Yang udah ya udah.Udah ibu maafkan.Jangan di ungkit lagi.”.

Semenjak itu ketika ibunya sudah sembuh,Arlan tak ragu membawa ibunya belanja ke supermarket.Kejadian ini menarik perhatian orang.Tapi ia tidak peduli.Karna ia merasa wanita ini adalah ibu yang sangat ia cintai.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger