Buscar

Selasa, 10 April 2012

Sepeda Tua Abah Putri

Suatu hari di daerah pedesaan di Sumedang hidup seorang ayah bernama Jajang dan anak perempuan semata wayangnya yang bernama Putri.Mereka berdua tinggal di rumah berdinding jerami dari anyaman bambu.Pak Jajang ini sangat mencintai Putri.Setiap kali pergi ke sekolah,Putri selalu di antar oleh ayahnya.

Suatu hari saat hari sudah malam,Putri terlihat gelisah.Ayahnya tidak pulang – pulang.”Kemana ya abah ?” pikir Putri.Tak lama terdengar ada yang memanggil dari luar.”Assalamualaikum !” ujar suara dari luar rumah.”Waalaikumsalam !” balas Putri sambil membuka pintu rumah.Setelah pintunya dibuka terlihat ayahnya dalam keadaan lelah tapi ceria.”Abah,dari mana aja ? Putri kan takut sendirian dirumah.”.Ujar Putri manja.”Hehehe.Maaf abah telat.Tapi coba kamu lihat apa yang abah bawa.” Ujar ayahnya.”Apaan tuh bah ?” Tanya Putri penasaran.”Jeng – jeng…!!! Ini dia.Sepeda baru :D.Abah tadi beli di kota nak.Gimana ? Keren kan.” Jawab ayahnya sambil memamerkan sebuah sepeda ontel yang baru di beli.”Weeew !!! Keren bah.Bagus !!” balas Putri.”Kamu suka ga ?”.”Suka bah.”.”Yaudah.Mulai besok abah bisa anter kamu ke sekolah naik ini.” Ujar ayanhnya.”Asiik.” sahut putri dengan penuh rasa suka cita.Dan esoknya pun bisa di tebak.Mereka naik sepeda itu ke sekolah Putri.Pulangnya mereka jalan – jalan.Begitu juga hari – hari selanjutnya.

Beberapa tahun kemudian ayahnya semakin terlihat tua.Parasnya yang dulu terlihat kekar mulai terlihat layu.Begitu juga dengan tenaganya yang dulu kuat kini mulai melemah.Begitu juga dengan Putri.Kini ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.Namun semangat ayahnya tidak pernah pudar.Ia masih saja mengantarkan anaknya ke sekolah meskipun sekolahnya semakin jauh karna Putri sudah masuk SMP.Di tengah perjalanan sering kali Putri di ledek temanya.Seperti pada hari Senin itu.Putri di ledek temanya yang juga menggunakan sepeda.Namun berbeda dengan sepeda Pak Jajang.Sepeda teman putri adalah sepeda gunung yang tentu lebih lincah di banding sepeda Pak Jajang.Putri pun minta ayahnya berhenti.”Ada apa nak ?” Tanya ayahnya sambil terengah – engah.”Putri malu pak.Masa setiap sekolah putri di ledek sama teman – teman ?”.Tapi ayahnya tidak merespon perkataan anaknya.Malah ia berkata,”Udah siang ni.Ayo ! Nanti telat.”.Akhirnya putri mau juga melanjutkan perjalanan di bonceng sepeda tua itu.

Beberapa tahun kemudian Putri telah beranjak dewasa.Ia kini telah lulus dari sebuah universitas ternama di kota Bandung.Banyak yang tertarik padanya.Salah satunya perusahaan dari Jakarta.Putri juga tertarik dengan ajakan perusahaan itu.Maka ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta.Lalu ia minta izin kepada ayahnya.”Jadi kamu kapan perginya ?” Tanya ayahnya.”Besok bah.” Jawab Putri lembut.”Naik apa ?”.”Naik travel.”.”Yaudah.Besok kamu abah anter ke agen travel itu naik sepedah ya.”.”Gausah bah.Nanti ngerepotin.”.”Ah.Gapapa kok.Dari pada kamu telat.Lagiyan kita ini kan akan pisah.Setidaknya abah pengen bareng sama kamu untuk yang terakhir.”.”Iya deh.”.Dan besoknya putri di antar ayahnya menuju agen travel itu.Sebelum Putri naik mobil travel,sambil menangis Pak Jajang memeluk Putri sambil berkata,”Abah sayang Putri.Nanti sampai sana telfon abah ya.”.”Iya bah.Putri juga sayang abah.Abah baik – baik ya di sini.”.Balas Putri.Lalu Putri naik mobil travel itu dan pergi meninggalkan ayahnya.

Dua tahun kemudian berlalu.Terlihat Putri sedang duduk santai/ di ruang kerjanya.Kini ia penjadi orang yang sukses.Putri menjabat sebagai Direktur di perusahaanya.Dalam duduknya tiba – tiba ia teringat ayahnya.Rupanya ia sudah lama tidak pulang ke Sumedang.Lalu ia menelfon ayahnya.”Assalamulalaikum !” sapa ayahnya dari seberang telfon.”Waalaikumsalam.Bah,ini Putri.” Sahut anaknya.”Ehh Putri.Apa kabar nak ?”.”Alhamdulillah baik bah.Abah di sana gimana ?”.”Syukurlah.Abah juga Alhamdulillah baik nak.”.”Bah,besok Putri mau pulang.”.”Oh bagus kalau gitu.Abah bisa jemput kamu pake sepeda di agen travel.”.”Ga bah.Putri nyetrir sendiri.”.”Nyetir ?”.”Iya.”.”Kamu hati – hati deh.Tapi nanti abah jemput di agen travel ya”.”Iya.”.Esok harinya Putri pulang ke Sumedang dengan mengendarai Nissan Juke miliknya.Setelah sampai di Sumedang dan melewati agen travel,terlihat ayahnya telah menunggu dengan sepeda tuanya.”Loh abah ko bawa sepeda ?” Tanya Putri.”Iya nih.” Jawab ayahnya.”Kan Putri sudah bilang Putri bawa mobil.Abah nanti bisa naik mobil Putri.”.”Gapapa nak.Abah senang naik sepeda ini.Nanti jalan pulang kamu naik mobil kamu aja.Abah naik sepedah ini aja.”.”Iya deh.Terserah abah aja.” Sahut Putri sambil geleng – geleng kepala.Kemudian mereka jalan pulang.Ayahnya didepan dengan sepeda tuanya,sedangkan Putri di belakang mengendarai mobilnya.Sepanjang perjalanan pulang itu tiba – tiba Putri teringat saat ia kecil.Dimana pada saat itu ia di antar ayahnya jalan – jalan naik sepeda itu.Tanpa sadar Putri pun menangis.Ia ingin kembali naik sepeda itu.Lalu Putri berhenti dan memanggil ayahnya.”Ada apa nak ?” Tanya ayahnya.”Putri ingin jalan jalan – jalan bah naik sepedah itu” jawab Putri.”lah nanti mobil kamu ?”.”Parkir di sini aja dulu.Nanti abis jalan – jalan mobilnya kita bawa pulang.”.Ayahnya menyetujui kenginginan Putrinya.Lalu mereka jalan – jalan naik sepeda tua itu seperti saat dulu kala.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger