Buscar

Kamis, 03 Mei 2012

Suyanti,Sang Srikandi Bis Malam

undefined
Pernah terbayang seorang wanita yang menjadi supir bus AKAP ? Itulah profesi yang dijalani oleh Suyanti(48) atau akrab di sapa Budhe Yanti.Namanya cukup familiar di PO Gajah Mungkur tempatnya bekerja.Saat ini ia bertugas mengemudikan bus malam dari Jakarta-Wonogiri dan sebaliknya.

Sekilas jika di lihat dari luar memang terlihat cuek.Tapi sebenarnya Budhe Yanti ini orangnya ramah.Lalu bagaimana ia bisa mengemudikan bis ya ?.

Awal Bude meniti karir menjadi seorang supir bis dimulai pada tahun 1990 di PO Timbul Jaya.Awalnya ia mengaku tidak pernah terfikir untuk menjadi seperti ini.Setelah bercerai dengan suaminya membuat kesejahteraan hidupnya bisa di bilang pas – pasan.Sebenarnya saat itu ia berfikir untuk berwirausaha.Namun ia tidak punya modal.Maka ketika ia melihat banyak bus malam berseliweran di kota Wonogiri,langsung terlintas di fikiranya untuk menjadi supir bus.

Singkat cerita,ia pun melamar di PO Timbul Jaya.Semula,di PO itu ia di remehkan.Saat itu menurutnya owner PO Timbul Jaya meragukan skillnya sebagai seorang pengemudi bus.Tapi ia tidak peduli.Ia tetap saja nekat.Hingga akhirnya ia lolos setelah di tes dan di pasrahkan 1 armada bus.Bahkan ia bertugas melayani trayek hingga Pekanbaru, Dumai, Bengkulu, Rengat, dan Jambi.Baru 12 tahun belakangan semenjak ia bekerja di PO Gajah Mungkur ia memegang trayek Wonogiri-Jakarta.

Budhe Yanti mengakui,menjalani profesi sebagai seorang supir bis bukanlah hal yang mudah.Ia harus menempuh perjalanan sejauh 630 kilometer selama 15 jam setiap harinya.Waktu istirahatnya sangat sedikit.Ia hanya bisa berkumpul dengan kelurga selama beberapa jam saja.Sebelum pukul 15:00 ia sudah harus berada di terminal.Belum lagi cibiran dari penumpang.Banyak penumpang yang erasa khawatir begitu mengetahui bahwa sopirnya adalah seorang wanita.Tapi ia tidak ambil pusing.Pekerjaan itu ia jalani dengan penuh kesabaran.Hingga apa yang selama ini di jalaninya membuahkan hasil.Pada tahun 2010 ia mendapat penghargaan sebagai sopir teladan.

Bekerja manjadi supir bus selama 22 tahun tidak membuatnya merasa kapok.Justru menurutnya.ia malah mencintai profesi ini.Penyakit tumor rahim yang dideritanya 3 tahun lalu pun tidak mampu memisahkanya dari profesinya.Setelah 6 bulan menjalanya kemotherapy ia kembali turun ke jalan.

Namun di balik semua itu tidak membuat nalurinya sebagai seorang wanita hilang begitu saja.Ia selalu menyempatkan diri menyiapkan makanan untuk ibu dan anak-anaknya, termasuk mencari kayu bakar untuk memasak.Ia juga tidak kehilangan feminimitasnya.Ia juga suka berdandan, mengoles lipstik, dan senang memakai gelang dan anting-anting. Gaya bicaranya pun tetap lemah lembut.


0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Safety Is The First | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger