Suatu hari hidup seorang pedagang bersama anak perempuanya yang semata wayang.Dia berdagang untuk menghidupi dirinya dan anaknya yang bersekolah di sebuah SMP ini.
Namun pedagang ini mempunyai kekurangan.Dia bisu sehingga tidak dapat berbicara secara normal.Hal ini membuat anak perempuanya merasa minder karna teman – temanya di sekolah selalu meledeknya.
Semakin hari rasa mindernya ini semakin menjadi sehingga ia melampiaskan kemarahanya itu pada ayahnya.Sampai pada suatu hari saat pulang sekolah,ayahnya menyapanya dengan penuh kasih sayang sambil mengurus daganganya.Namun anaknya itu membalas dengan membanting pintu keras – keras.
Malamnya saat mereka berdua makan malam,ayahnya memindahkan telur ceplok (telur mata sapi) ke piring anaknya.Kemudian ia berkata kepada anaknya dengan bahasa isyarat bahwa makan telur dapat memberikan splay tenaga untuknya.Namun sekali lagi anaknya membalasnya dengan membanting pintu.
Esok harinya pacar anak perempuanya yang masih satu sekolah itu memutuskan hubunganya dan berpaling ke perempuan lain.Ia tidak bisa berbuat apa – apa selain menangis.Mungkin karna ia tidak bisa terima keadaan itu ia memutuskan untuk bunuh diri.Maka ia putuskan untuk membeli sebuah silet.
Malam harinya ayahnya pulang membawa sebuah kue tart yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk anaknya.Ia kemudian mempersiapkan lilin dan memanggil anaknya.Namun saat ia membuka pintu kamar,ia terkejut saat ia melihat anaknya terkapar bersimbah darah dengan luka gores yang menganga cukup lebar tepat di pergelangan tanganya.Langsung saja ia berlari membawa ke rumah sakit sambil menangis meratapi anaknya.Setibanya di rumah sakit anaknya langsung di tangani pihak dokter.Setelah ditangani dokter tadi menghampiri ayahnya dn bertanya,”Anda orang tuanya ?”.Ayahnya langsung merebut pulpen dan kertas yang di pegang dokter dan menulis sambil menangis,”Dokter.Tolong anak saya.Nanti akan saya bayar berapapun biayanya.”.Lalu dokter itu menjawab,”Iya pak.Akan kami usahakan semampu kami.
Setelah mendapatkan pertolongan dokter,anaknya di bawa ke ruang rawat inap.Sedangkan ayahnya menunggu di samping ranjang anaknya sambil tertidur.Setelah anaknya siuman,ia melihat sekeliling.Lalu terlihat ayahnya yang tersenyum manis penuh kasih sayang.Sejenak ia terenyuh dan matanya mulai berkaca – kaca.Kemudian ayahnya memberikan sebuah kertas berisi sebuah tulisan,”Maafkan bapak yang tidak sempurna.Bapak hanya ingin menjadi yang terbaik buat kamu.”.Setelah di baca.Anaknya berkata sambil menangis,”Maafkan aku bapak”.Ayahnya tidak menjawab.Ia hanya mengangguk sambil memeluk anaknya.Lalu mereka berdua menangis bersama.
Namun pedagang ini mempunyai kekurangan.Dia bisu sehingga tidak dapat berbicara secara normal.Hal ini membuat anak perempuanya merasa minder karna teman – temanya di sekolah selalu meledeknya.
Semakin hari rasa mindernya ini semakin menjadi sehingga ia melampiaskan kemarahanya itu pada ayahnya.Sampai pada suatu hari saat pulang sekolah,ayahnya menyapanya dengan penuh kasih sayang sambil mengurus daganganya.Namun anaknya itu membalas dengan membanting pintu keras – keras.
Malamnya saat mereka berdua makan malam,ayahnya memindahkan telur ceplok (telur mata sapi) ke piring anaknya.Kemudian ia berkata kepada anaknya dengan bahasa isyarat bahwa makan telur dapat memberikan splay tenaga untuknya.Namun sekali lagi anaknya membalasnya dengan membanting pintu.
Esok harinya pacar anak perempuanya yang masih satu sekolah itu memutuskan hubunganya dan berpaling ke perempuan lain.Ia tidak bisa berbuat apa – apa selain menangis.Mungkin karna ia tidak bisa terima keadaan itu ia memutuskan untuk bunuh diri.Maka ia putuskan untuk membeli sebuah silet.
Malam harinya ayahnya pulang membawa sebuah kue tart yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk anaknya.Ia kemudian mempersiapkan lilin dan memanggil anaknya.Namun saat ia membuka pintu kamar,ia terkejut saat ia melihat anaknya terkapar bersimbah darah dengan luka gores yang menganga cukup lebar tepat di pergelangan tanganya.Langsung saja ia berlari membawa ke rumah sakit sambil menangis meratapi anaknya.Setibanya di rumah sakit anaknya langsung di tangani pihak dokter.Setelah ditangani dokter tadi menghampiri ayahnya dn bertanya,”Anda orang tuanya ?”.Ayahnya langsung merebut pulpen dan kertas yang di pegang dokter dan menulis sambil menangis,”Dokter.Tolong anak saya.Nanti akan saya bayar berapapun biayanya.”.Lalu dokter itu menjawab,”Iya pak.Akan kami usahakan semampu kami.
Setelah mendapatkan pertolongan dokter,anaknya di bawa ke ruang rawat inap.Sedangkan ayahnya menunggu di samping ranjang anaknya sambil tertidur.Setelah anaknya siuman,ia melihat sekeliling.Lalu terlihat ayahnya yang tersenyum manis penuh kasih sayang.Sejenak ia terenyuh dan matanya mulai berkaca – kaca.Kemudian ayahnya memberikan sebuah kertas berisi sebuah tulisan,”Maafkan bapak yang tidak sempurna.Bapak hanya ingin menjadi yang terbaik buat kamu.”.Setelah di baca.Anaknya berkata sambil menangis,”Maafkan aku bapak”.Ayahnya tidak menjawab.Ia hanya mengangguk sambil memeluk anaknya.Lalu mereka berdua menangis bersama.
0 komentar: